Arda Subrata, tidak ingin lagi terbenam dalam cinta dengan perempuan mana pun setelah ditinggal ibu dari putrinya. Namun, ketika Gista yang sangat disukai Elea-sang putri masuk ke kehidupan mereka, ketertarikan Arda menarik Gista kuat-kuat agar tida...
"Sus, bisa ambilkan cemilan? Hasta, bisa ambilin lighting-ku di kamar? Pencahayaannya kurang oke, deh. Melodrama ini cocok buat kontenku. Pasti bakalan masuk fyp ini..."
Gista kesal dan cemburu melihat Arda dipeluk-peluk mantan istrinya. Tapi sebisa mungkin dia menyikapi dengan santai. Namun bukan berarti Gista akan diam saja.
Arda yang hatinya berkecamuk karena ini adalah hal yang dia tunggu dari Selia sejak empat tahu lalu, jadi tersadar karena ucapan Gista. Pria itu melepaskan genggaman Selia menghindar beberapa langkah.
"Sayang, apa-apaan kamu?" Tanya Arda. Pria itu tahu, Gista pasti jengkel dengan tingkah Selia.
Sus Rita terburu mengambil toples isi kacang mete. Kemudian memegangi dengan sigap toples yang sudah dibuka tutupnya itu seperti dayang ratu. Sedang Hasta, hanya terdiam sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Ingin tertawa tapi takut bosnya marah. Tahu betul kalau calon istri bos sedang cemburu.
"Dari pada kesal calon suamiku dipeluk-peluk mantan istrinya, aku malah ingin ngambil keuntungan dari sesembak artis, mantan istrimu ini." Ucap Gista menyimpan marah.
"Mbak Selia, mau jadi model iklan produk skincareku? Akting nangismu nggak bikin cantikmu luntur loh...! Pasti suamimu bangga, kariermu yang redup bakal naik daun lagi, kalau rekaman ini aku posting. Mau bayaran berapa dariku, Mbak? Seratus, dua ratus, se-M?"
Cara Gista menawarkan bayaran pada Selia mirip dengan wanita yang ingin membeli harga diri saingan cintanya.
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
