4

1.7K 139 2
                                    


...

Sunghoon mengernyit dalam tidurnya, matahari mulai masuk melalui celah-celah jendela. Ia sedikit membuka matanya

Sebentar

Dia tidak sedang berada di ruang tamu
Dia ada di kamar

Seingatnya semalam ia tertidur di ruang tamu karena merasa sangat kelelahan

Tapi Sunghoon rasa ada yang aneh dengan tubuhnya

Rasanya panas, matanya sulit untuk terbuka lebar, tubuhnya sangat lemas, tenggorokan bahkan terasa sakit
Apa dia demam ?

Perlahan dia memaksakan diri untuk bangun dari tempat tidurnya, namun belum sempat ia menginjakkan kakinya di lantai. suara seseorang terlebih dahulu menghentikannya

"tetap ditempatmu"

Sunghoon melihat orang itu kemudian matanya terbuka dengan sempurna, walau itu terlihat sangat sayu di mata sang lawan pandang

"Heeseung-a" lirih Sunghoon

Pria itu melangkah masuk dan mendekati Sunghoon, di tangannya terdapat nampan yang berisi semangkuk bubur, air minum dan juga obat.

Dengan telaten pria itu menyuapkan sesendok demi sesendok bubur ke mulut Sunghoon. Wanita itu hanya menurut dan terus memandang pria yang saat ini berada di depannya

Sampai kemudian Heeseung menyodorkan obat dan sekali teguk Sunghoon menelannya

Obat itu bahkan tidak terasa pahit di lidahnya

"istirahatlah lagi" seru Heeseung kemudian mulai beranjak dari ranjang . tetapi dengan cepat Sunghoon menahan tangannya

"ada apa ?"

"aku..ingin melihat Riki"

Heeseung meletakkan nampan kosong itu di nakas dekat ranjang kemudian mendudukkan dirinya lagi di dekat Sunghoon

Tangannya terangkat untuk mengusap lembut surai panjang Sunghoon "Riki bersama kakek dan neneknya. Mereka membawanya ke UN Village" tutur Heeseung dengan lembut

"kenapa ?" tanya Sunghoon dengan suara seraknya

"kau harus beristirahat Sunghoon-a, kau terlalu kelelahan" ujar Heeseung "...maafkan aku" sambungnya

Sunghoon memandang Heeseung seakan meminta penjelasan untuk apa pria itu meminta maaf

"karenaku, kau jadi sakit seperti ini, aku memberimu beban berat untuk peranmu sebagai ibu dan istri, aku tidak berada di sampingmu saat kau benar-benar membutuhkanku, dan aku tidak ada untukmu saat anak kita meronta untuk meminta bertemu denganku. Aku benar-benar merasa tidak berguna." Ujar Heeseung sarat akan penyesalan

Mendengar itu Sunghoon lantas langsung memeluk Heeseung dengan erat, meskipun ia takut pria itu tertular sakitnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mendengar itu Sunghoon lantas langsung memeluk Heeseung dengan erat, meskipun ia takut pria itu tertular sakitnya.

Tapi dia benar-benar tidak bisa menahannya, dia sangat ingin memeluk suaminya, dia rindu dan dia juga tidak suka dengan kalimat yang tadi sempat terlontar dari bibir prianya itu.

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDWhere stories live. Discover now