46

1.3K 102 24
                                    


...

“Kalian benar-benar tidak ada jadwal ?” tanya Sunghoon seraya mengatur menu sarapan di meja makan

“Tidak/tidak”

Wanita itu memutar bola matanya malas...

Lagi ?

“Bisa tidak kalian jangan terlalu sehati ?”

“Appa/Riki yang mengikutiku” sahut Heeseung dan Sean LAGI secara bersama-sama

Hah, terserah.. masa bodoh. Sunghoon tidak perduli

“Kenapa dari tadi menanyakan hal itu terus ? Kau ingin kami pergi ya ?” Tanya Heeseung dengan penuh selidik

“Iya”

"Memangnya kenapa ?"

"Karena aku ingin pergi"

“Kemana ?”

“Berkencan”

Mendengar jawaban Sunghoon seketika membuat mata Heeseung membulat sempurna. Apa katanya tadi ? Apa dia tidak salah dengar ?

“Berkencan ?”

Dengan semangat Sunghoon menganggukkan kepalanya

“Dengan siapa ?”

“Jake Shim”

“MWO ?”

“appa, tidak usah berteriak” ujar Sean

Hei, daging yang sudah Sean sumpit sampai terjatuh tau karena teriakan bapak tua Heeseung

“tidak tidak tidak, kau tidak boleh pergi” seru Heeseung seraya menyilangkan kedua tangannya

“memangnya aku meminta izin padamu ?”

“Pokoknya tidak boleh”

“tapi aku tidak perduli, aku mau jalan-jalan.. bosan tau melihat wajah kalian berdua terus”

Uhuk uhuk

Entah terkena angin apa tiba-tiba saja Sean tersedak makanannya sendiri

“Nah kan, anakmu saja tidak terima kau pergi..”

“dia anakmu, kau hanya menyalin dirimu sendiri lalu menitipkannya padaku”

“Tapi dia juga anakmu, kau....”

“Aku anak tetangga” sanggah Sean dengan malas sembari memasukkan lagi daging bulgogi ke mulutnya. Hah, menatap kedua orang tuanya saja dia malas

“Mana ada, kita tidak punya tetangga setampan aku”

“Sudah sudah sudah, pokoknya setelah ini aku mau keluar”

“aku ikut”

“Tidak boleh”

“Sung....”

“Heeseung appa~”

Gawat ini pertanda bahaya.. bahaya untuk kesehatan jantung tuan Heeseung

Nada yang mendayu-dayu, mata berkedip-kedip lucu bak anak anjing minta di pungut, serta kedua bibir yang mengatup rapat..

“oh God, is this really my mom ?” Gumam Sean

“boleh yaaa, hanya Jake. Kau lupa ya siapa yang membantu istri cantikmu ini saat kau menjadi brengsek ?” ujar Sunghoon dengan mendayu-dayu

Kekehan kecil terdengar dari bibir Sean “brengsek memang” gumamnya lagi

“appa mendengarmu Riki Lee”

“Abaikan aku, aku hanya piring disini” balas Sean seraya memakan lagi bulgoginya

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang