7

1.4K 113 7
                                    


...

Pagi-pagi sekali Heeseung sudah bersiap untuk pergi ke kampusnya, hari ini dia ada rapat bersama para BEM dan juga pengajuan tempat magang di fakultasnya.

“maaf karena tidak sempat menyiapkan sarapan untukmu”

“tidak papa, aku tau tadi Riki sedang tidak bisa di tinggal. Aku pergi dulu..” ujar Heeseung

“eum. . hati-hati”

...

dan disinilah Heeseung sekarang. Duduk bersama para anggota BEM di meja rapat. Saling menyampaikan argumen dan diwarnai sedikit perdebatan. Namun tak lama kemudian pintu ruangan terbuka, menampilkan seseorang yang sepertinya sedang mengatur nafasnya karena berlari

“maaf, tadi aku sedikit memiliki urusan dengan dosen Ahn” ujarnya merasa tak enak

“ah iya, tak apa.. masuklah. Tadi kau juga sudah mengirimi Jaemin pesan bukan ?” tanya Jeno selaku ketua BEM

“ne”

“kalau begitu kemarilah, perkenalkan dirimu”

Orang itu maju ke depan meja ruangan, lalu sedikit membungkukkan tubuhnya untuk memberi hormat “namaku Kim Junkyu, dan aku akan menggantikan posisi Kim Minjeong sebagai sekretaris. Mohon kerjasamanya”

“biar ku perjelas bagi kalian yang belum tau, Minjeong mendelegasikan tugasnya kepada Junkyu karena dia harus melakukan pertukaran mahasiswa ke Jepang, jadi dia mempercayakan Junkyu untuk menggantikannya” tambah Jeno

Setelah memperkenalkan dirinya Junkyu lantas di persilahkan duduk oleh Jeno, dan kebetulan satu-satunya kursi yang kosong adalah kursi yang berada di samping Heeseung

“hai, salam kenal...” Junkyu menggantungkan kalimatnya sejenak untuk melihat id card yang menggantung di leher Heeseung “...Lee Heeseung-shi”

Heeseung hanya mengangguk pelan, kemudian kembali mengalihkan pandangannya ke arah Jeno yang sedang berbicara di depan.

...

Satu jam kemudian rapat akhirnya selesai, seluruh anggota BEM lantas segera berjalan keluar meninggalkan ruangan rapat, namun saat Heeseung hendak bangkit dari duduknya...matanya tak sengaja melihat lembar tugas dengan nama Park Sunghoon di tumpukan map dan buku yang tadi Junkyu bawa

“ada apa ?” tanya Junkyu

Heeseung yang sempat terhenyak kemudian kembali tersadar. Kepalanya menggeleng untuk menjawab pertanyaan Junkyu, setelah itu ia akhirnya berdiri dan melangkah meninggalkan ruangan

...

Heeseung memutuskan untuk pergi ke kantin, dia merasa sedikit lapar karena tadi memang dia tidak sempat untuk sarapan. Dirinya dan Sunghoon di buat bingung karena lagi-lagi Riki rewel, dan yang membuat mereka bingung...Riki rewel tanpa sebab apapun. Dia hanya terus menangis dan ingin eomma dan appanya memeluk tubuh kecilnya di atas ranjang. Sampai akhirnya beberapa jam kemudian anaknya itu tertidur, mungkin karena sudah lelah menangis.

Karena itulah Sunghoon tidak sempat membuatkan sarapan untuk Heeseung

“boleh aku duduk di sini ?”

Kunyahan Heeseung terhenti sejenak, karena tiba-tiba Junkyu muncul di bangku depannya

Sedari tadi banyak sekali ‘penggemar’ Heeseung yang berusaha duduk sedekat mungkin dengan bangkunya, tapi begitu Heeseung meliriknya dengan tatapan tajam, mereka akan dengan sendirinya menjauh. Bukan pergi...hanya menjauh

Jangan lupa kalau Heeseung adalah seorang idol kelas atas di korea

“apa kau memang seterkenal itu” ujar Junkyu seraya menyumpit nasi dari mangkuknya

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang