BAGIAN KEDUA DARI 'FAOI RÚN'
...
Melihat keseharian keluarga kecil Lee Heeseung, Park Sunghoon, juga pangeran kecil mereka Riki Lee
Serta kehidupan baru mereka di dunia perguruan tinggi tanpa membawa status apapun diantara keduanya
Heeseung dan Sean yang sama-sama sedang menikmati makan siangnya lantas menoleh dan mendapati Sunghoon yang sedang memegang camera dan memotret mereka dari segala arah.
Ckrek
Ckrek
“Eomma, eomma sedang apa ?”
“Memotret” jawab Sunghoon seraya terus memotret Heeseung dan Sean
“Untuk apa ?” Kali ini Heeseung yang bertanya
“mengisi rekeningku”
Ayah dan anak itu kompak mengerutkan kening mereka. Mengisi rekening ? Apa hubungannya ?
“Jangan pedulikan aku, lanjutkan saja makan malam kalian”
Ckrek
“Eomma”
“ck, iya-iya. .” Gerutu Sunghoon lalu meletakkan kembali kameranya di meja makan “...kalau tidak mau di foto kenapa harus jadi idol sih” sambungnya dengan gumaman kecil
“Aku mendengarnya” ujar Sean dan Heeseung bersamaan
ASTAGA
KENAPA SUNGHOON HARUS DAPAT DUA HEESEUNG SIH ?
Dengan kasar Sunghoon mulai memakan makanannya, matanya enggan menatap anak dan suaminya dan bibirnya terus menggerutu disela kunyahannya.
Kesal dia itu, kenapa punya anak dan suami sama-sama tidak suka difoto olehnya, apa karena dia tidak profesiaonal ? Lalu apa salahnya ? Sunghoon kan hanya memotret untuk koleksi pribadi, dia bercanda tentang 'mengisi rekening'. Tidak mungkin dia dengan seenaknya mengumbar privasi Sean dan Heeseung.
“eomma” seru keduanya lagi
“Hei, kau ini kenapa terus mengikuti appa sih”
“aku ? Appa yang mengikutiku”
“mana ada, aku bahkan tidak melihatmu, bagaimana bisa aku mengikutimu”
“Aku juga sama, bahkan melirik appa pun tidak”
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“YA !”
Sean dan Heeseung seketika terdiam dan menatap takut-takut ke arah Sunghoon yang tengah menatap geram pada mereka “apa kalian mau melihatku cepat tua dan terserang darah tinggi ?”
Sean dan Heeseung menggelengkan kepalanya secara bersamaan
“lalu, kenapa terus bertengkar ?”
“Appa/Riki” sahut keduanya lagi seraya saling menunjuk