12

1.2K 100 15
                                    

TERIMA KASIH BANYAK BUAT KALIAN YANG UDAH NINGGALIN VOTE DAN KOMENTAAAR😊😊
.
.
.
.
.
.
...


Satu bulan berlalu

Heeseung menikmati kehidupannya yang baru, tanpa ada Sunghoon maupun Riki di sekitarnya. Dia tidak pernah lagi bertemu dengan keduanya, sekalipun Sunghoon yang notabenya satu universitas dengannya. Beberapa kali ia pergi gedung fakultas Ekonomi tapi yang ia lihat hanya kedua temannya yang duduk bersebelahan. Padahal setahu Heeseung, Sunghoon akan selalu duduk di antara keduanya.

Heeseung juga sudah tidak lagi melihat keberadaan Beomgyu di kampus, gadis itu juga seakan menghilang dari sana.

Tapi masa bodoh.

Dia tidak perduli lagi untuk itu

Tapi ada satu hal yang membuat Heeseung merasa sangat bersalah sampai detik ini.

Yaitu tentang kematian kedua orang tua Sunghoon

Ya, keduanya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Dan itu terjadi setelah mereka mengunjungi rumah Heeseung untuk memaki dan memukulnya karena mencampakan anak semata wayangnya.

Saat upacara pemakaman, Heeseung juga tidak melihat eksistensi Sunghoon. Hanya ada beberapa kerabat dari keluarga Park yang berkabung dirumah duka.

Setelah kejadian itu Heeseung kembali mendapat amukan dari kedua orang tuanya, ayahnya menghajarnya habis-habisan, ibunya yang biasa sangat lembut tanpa ampun memaki dan menyumpahinya, dan puncaknya adalah..




ia yang di coret dari keluarga Lee

Karena itulah, mulai saat itu namanya hanya tersisa sebagai Heeseung...

Tanpa Lee di depannya

Mengingat Lee, ia jadi teringat Riki
Pria kecil itu sama sekali tidak menangis saat ibunya membawanya pergi dari rumah dan meninggalkan dirinya, yang Heeseung lihat hanya tatapan datar yang sebelumnya sama sekali tidak pernah ia lihat dari seorang bocah berumur dua tahun.

Padahal ekspektasi Heeseung bocah itu pasti akan menangis dan meraung meminta untuk tetap tinggal bersama ayahnya, tapi nyatanya semua itu salah.

"memikirkan apa ?"

Lamunan Heeseung buyar kala mendengar suara seseorang yang sudah beberapa minggu ini tinggal bersamanya

Ia tersenyum kemudian menarik tangan Junkyu untuk duduk di sebelahnya "tidak ada, hanya sedikit lelah karena terlalu banyak berlatih"

"jangan terlalu memaksakan diri, penggemarmu akan sedih kalau nanti kau sakit karena kelelahan"

Perlahan Heeseung menarik Junkyu kedalam pelukannya "kau jadi semakin cerewet"

BUG

Tangan Junkyu memukul keras punggung Heeseung, membuat sang empunya punggung mengaduk kesakita "aku cerewet karena kau tidak mendengarkanku"

"iya iya, sekarang aku dengarkan"










"What the f*ck"

Heeseung dan Junkyu lantas melepaskn pelukannya. Dan dilihatnya Soobin berdiri tak jauh dari ruang tamu tempat mereka terduduk

"lancang sekali kau memasuki rumahku Choi Soobin" ujar Heeseung dengan tajam

"persetan, kau membuatku ingin menghajarmu saat ini Juga. Aku tidak perduli kau mau berpelukan, berciuman ataupun bercinta dengan si bangsat yang ada di dekatmu itu, tapi setidaknya ingatlah kewajibanmu sialan. Kau membuat kami menunggu satu jam penuh di gedung agensi dan kau justru berleha-leha disini"

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon