27

1.1K 103 16
                                    


...

Heeseung terbangun saat cahaya matahari mulai menerobos kelopak matanya yang terpejam. Ia mendudukkan dirinya lalu matanya berpendar ke segala arah..

Asing

Dia tidak mengenali tempat ini.

Tapi dari aromanya Heeseung tau, kalau ini adalah kamar laki-laki. Sangat maskulin namun juga menenangkan. Tidak besar namun Rapi.

Karena penasaran ia akhirnya bangkit dari tempatnya lalu menyusuri ruangan. Kakinya melangkah untuk menuju sebuah meja yang Heeseung yakini adalah sebuah meja belajar, karena banyak terdapat buku disana.

Ia buka satu persatu buku itu.. sangat bagus, tulisannya begitu rapi dan cantik walau dalam bentuk hangul maupun alfabet. Nilai-nilainya juga benar-benar memuaskan, semuanya A+.

Sean Park
11-1

Sean ?

Ini kamar Sean ?

Perlahan bibir Heeseung mengembangkan senyumnya. Dia berada di kamar Sean..

Kamar anaknya

Demi apapun setelah melihat ini Heeseung jadi semakin terpesona dengan anaknya sendiri. Selain sempurna secara visual dan bakat, dia juga sangat pintar dan rapi.

Heeseung rasa bahkan dirinya kalah jauh

Dia tidak serapi dan sepintar Riki

Tidak sampai selalu mendapat A+ dan lagi dia tidak pernah menduduki kelas unggulan.

Bukankah Riki benar-benar jenius ?

Heeseung kembali membuka buku yang lain, namun baru saja ia membukanya tiba-tiba ada sesuatu yang terjatuh dari dalam buku itu

Heeseung menunduk dan mengambil sesuatu yang sepertinya sebuah foto, begitu ia membaliknya...

Deg

Itu benar-benar sebuah foto

Foto yang sangat tidak asing untuknya. Dan itu adalah foto dirinya, Sunghoon dan juga Riki

Belasan tahun yang lalu

Sean menyimpannya

Heeseung ingin tersenyum tapi tertahan karena foto itu sudah tidak sempurna, itu karena Sean dengan sengaja mencoret-coret bagian wajah Heeseung, jadi hanya terlihat wajah Sunghoon yang tersenyum bahagia serta Sean kecil yang memeluk erat lengan ayah ibunya.

Miris

Heeseung benar-benar sudah hilang dari hati RikiNya

Setelah lama mengamati foto itu Heeseung menangkap sayup-sayup suara orang lain dari luar kamar. Ia berjalan menuju pintu lalu membukanya untuk mengintip sedikit dari celahnya.





“hei, eomma ingin mengaduk supNya”

“aduk saja eomma, aku tidak akan mengganggu”

“eomma tidak bisa leluasa jika kau terus memeluk eomma seperti ini”


Hati Heeseung terenyuh sekaligus berdenyut nyeri.

Disana, didepan matanya ia melihat Sunghoon yang sedang memasak dengan Riki yang memeluk lembut serta menumpukan dagunya di bahu ibunya dari belakang . Dan jangan lupakan senyum penuh kebahagiaan dari keduanya.

Manis sekali

Hingga rasanya Heeseung ingin terus melihatnya dan menyimpan di ingatannya. Air matanya kembali menetes namun Heeseung tak perduli dan membiarkan liquid itu terus keluar dari kelopak matanya.

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDWhere stories live. Discover now