BAGIAN KEDUA DARI 'FAOI RÚN'
...
Melihat keseharian keluarga kecil Lee Heeseung, Park Sunghoon, juga pangeran kecil mereka Riki Lee
Serta kehidupan baru mereka di dunia perguruan tinggi tanpa membawa status apapun diantara keduanya
Sean yang sejak tadi bolak-balik berlari ke kamar mandi asrama lantas menoleh ke arah teman satu grupnya yang terlihat cemas
"Tak apa, aku hanya kurang istirahat dan terlambat makan" ujar Sean seraya merebahkan dirinya di sofa ruang tengah.
Jujur saja saat ini tubuhnya sangat lemas, kepalanya pening dan perutnya sangat mual.. apa ini karena semalam dia terlalu banyak ramen dan tidak tidur sampai pagi ?
Bicara masalah ramen, dia jadi tiba-tiba lapar.. dia ingin makan bulgogi, tapi buatan ayahnya
Apa dia pulang saja ? Tapi setelah ini dia harus pergi ke kantor agensi untuk latihan
Tapi dia benar-benar ingin bulgogi
Sudah lama juga dia tidak pulang, mungkin hampir dua bulan.. sedikit banyak dia merindukan semua yang ada di rumahnya... Terlebih pada ibunya
Piip piiippp piip
"Halo ?"
"appa.."
Persetan
Sean benar-benar ingin masakan ayahnya
"Heum ?"
"buatkan aku bulgogi.."
"bulgogi ?"
"eum, jangan meminta pada eomma.. appa yang buatkan"
"kau yakin ? Buatan ibumu akan terasa lebih enak"
"Pokoknya appa yang harus buat"
Pip
"kau ini kenapa ?" tanya Sangwon
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Heran saja dia itu, kenapa tiba-tiba Sean menghubungi orang tuanya hanya untuk semangkuk bulgogi, dan lagi dia meminta kepada ayahnya
Hei, ini sudah jam 9
Pasti ayah Sean sudah pergi bekerja bukan ?
"tidak ada, aku hanya ingin bulgogi"
"Kau bisa membelinya di kedai depan, kenapa sampai harus meminta pada ayahmu"
Sean terdiam cukup lama sampai akhirnya ia kembali bersuara "hanya ingin"
Hell
"apa kau hamil ?"
Bugh
"AW, sakit sialan" pekik Sangwon karena baru saja di lempar kotak tisue oleh Sean
"jaga juga mulutmu sialan"
"salahkan dirimu, kenapa pagi-pagi sudah keluar masuk kamar mandi dan muntah-muntah, di tambah kau yang tiba-tiba menghubungi ayahmu hanya untuk semangkuk bulgogi. Kau seperti wanita hamil tau" cerocos Sangwon