38

1.1K 103 15
                                    


...

Dua minggu..

Tepat dua minggu Heeseung tidak pernah lagi berkunjung ke apartemennya, jangankan berkunjung.. menghubunginyapun tidak.

Apa Heeseung sedang sangat sibuk ?

sakit ?

Atau... Atau dia lagi-lagi pergi meninggalkannya ? Sama seperti dulu

Kepala Sunghoon menggeleng ribut, dia tidak boleh berpikir buruk terlebih dahulu. Mungkin memang benar Heeseung sedang sangat sibuk, karena Sean juga sama sibuknya.

Putranya itu juga sudah lama tidak pulang dan tinggal di asramanya. Menelfon juga tidak setiap hari.

Boleh tidak kalau Sunghoon berkata rindu ?

Iya rindu.. dengan keduanya

Sean, juga ayahnya

“kau ini mau mengerjaiku atau bagaimana sih ? Setidaknya telfon atau kirimi aku pesan” gerutu Sunghoon

Sedangkan disisi lain Sean juga merasa ada perbedaan dari Heeseung. Pria itu tidak pernah lagi memanggilnya ataupun mengajaknya berbicara, setidaknya di luar ranah pekerjaan. Tidak pernah juga terlihat berkumpul dengan teman-teman segrupnya atau para juniornya, dia hanya akan berlatih, melatih setelah itu akan langsung pergi meninggalkan kantor agensi.

Jika kalian bertanya apakah Sean khawatir, maka jawabannya adalah tidak.

Tidak sama sekali.

Entah apakah ini juga bagian dari sikap buruk ayahnya yang menurun padanya atau tidak, yang jelas dia sama sekali tidak merasakan kekhawatiran apapun pada orang itu.

Sean tidak bodoh, dia yakin satu hal kalau Heeseung berubah karena perkataannya tempo hari, dan dia tidak menyesal sama sekali atas apa yang sudah ia katakan.

Persetan jika ada orang yang akan mengatainya anak kurang ajar atau bahkan durhaka, karena Sean hanya melakukan apa yang hati dan otaknya perintahkan.

“Sean Park”

Sean menoleh dan mendapati Yeonjun berdiri di belakangnya

“Bisa ikut aku sebentar ?”

Sean mengangguk kemudian mengikuti kemana Yeonjun pergi.

...

Dan di sinilah Sean dan Yeonjun sekarang, di lorong sepi salah satu kantor agensi mereka.

“Apa kau menyadari perubahan ayah...”

“Heeseung sunbae” potong Sean

“maaf, maksudku Heeseung”

“tidak”

“aku yakin kau menyadari itu Sean”

Mata Sean menatap lekat ke arah Yeonjun “lalu kenapa ?”

“kau tau apa alasannya ?” tanya Yeonjun

“itu sama sekali bukan urusanku sunbae, permisi” balas Sean seraya membungkuk dan mohon undur diri dari hadapan Yeonjun

“sudah dua minggu dia tidak pulang ke rumah maupun asrama” seru Yeonjun yang membuat Sean menghentikan langkahnya

Anak itu sedikit menoleh kemudian kembali bersuara “aku tidak perduli”

Setelah itu Sean baru benar-benar pergi dari hadapan Yeonjun. Sedangkan Yeonjun hanya bisa membuang nafas beratnya seraya menyugar rambut lebatnya.

Dia tidak bisa marah pada Sean, biarpun dia yakin kalau Sean pasti tau apa penyebab Heeseung berubah aneh seperti sekarang. Mungkin jika dirinya berada di posisi anak itu dia juga akan melakukan hal yang sama, rasa kecewa terlalu besar hingga membuat sebagian besar hatinya tertutupi oleh amarah.

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDWhere stories live. Discover now