13

1.3K 94 21
                                    

RAJIN RAJIN YA KALIAN BUKA BOOK INI, SOAPNYA KEKNYA WATTPAD LAGI ERROR MAKANYA NOTIF NGGAK ADA YANG MASUK
.
.
.
.
...

“wah, dia masih punya muka ternyata”

“gila ! ku pikir berita beberapa tahun yang lalu hanya rumor atau ulah hatters.. tapi sekarang aku benar-benar percaya”

“percuma saja wajah tampannya itu kalau perilakunya saja menjijikkan”

“kasihan sekali member grupnya yang lain, pasti mereka juga akan menerima dampaknya”

“ku dengar dia sudah tidak memakai marganya, apa mungkin keluarganya memang sudah mencoretnya dari kartu keluarga ?”

“kurasa itu pantas untuknya”





Rasanya ingin sekali Heeseung meninju semua mulut yang baru saja membicarakannya. Niatnya ke kampus ingin mengurus pengajuan cuti, tapi ia justru mendengar semua cacian sampah di sekitarnya.

Kakinya masih terus melangkah sampai akhirnya seseorang menghadang jalannya

“apa ?” tanya Heeseung datar

“aku menginginkan sesuatu”

“lalu apa hubungannya denganku ?”

Jimin tersenyum kecil kemudian mengelus lembut perut ratanya “ kau lupa ?”

Kedua tangan Heeseung terkepal erat. Jika saja dia bukan seorang idol dan Jimin bukan seorang wanita.. sudah pasti ia akan menghajarnya sampai puas

Sedikit demi sedikit kekacauan mulai berdatangan di kehidupannya, dan yang terbesar adalah masalah kehamilan Jimin dan tertangkapnya dirinya yang sedang bercumbu di dalam mobil bersama Junkyu.

Berita dan foto-fotonya tersebar di media masa, membuat semua orang kini membicarakannya, menghujarnya bahkan membencinya. Tak sedikit dari para fansNya yang mulai menaruh rasa kecewa besar dan itu sangat berpengaruh terhadap eksistensi grupnya.

“apa yang kau mau ?”

“Bugatti Divo”

Mata Heeseung membelalak seketika “kau gila ?”

“ini keinginan anakmu” bisik Jimin

SHIT !

“kau tidak mau ?”

Heeseung tidak menjawab, pria itu langsung pergi meninggalkan Jimin yang kini menyunggingkan seringaiannya.

“kita akan segera medapatkannya sayang” gumam Jimin


000

“kau gila Heeseung. KAU GILA !” Maki manager enhypen

Heeseung duduk terdiam di kursinya, saat ini ia tengah menghadap managernya untuk membicarakan perihal masalahnya bersama Jimin. Namun baru satu kalimat yang ia lontarkan, managernya itu sudah memakinya.

“kenapa kau itu selalu saja membuat kesalahan. Apa kau tidak sadar bahwa selama ini bahkan semua member berusaha menutupi kesalahanmu itu, tapi kenapa sekarang kau justru melakukan sesuatu yang luar biasa bodoh Heeseung. Aku tak masalah jika itu adalah istrimu, agensi dan keluargamu bisa mengatasi itu semua... tapi ini ? dia bukan siapa-siapamu. BUKAN SIAPA-SIAPAPMU. Kau berencana membuat grupmu hancur ? begitu ?”

“maaf hyung”

“maafmu tidak berguna sialan. Aku sudah cukup lelah mengurusi semua masalah yang pernah kau buat. Dan sekarang, aku menyerah untuk ini. Silahkan kau urusi masalahmu sendiri” ujar managernya lalu bangkit dari duduknya dan pergi dari dalam ruangannya

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt