39

1.2K 103 20
                                    


...

Heeseung memasuki rumahnya setelah beberapa saat yang lalu harus ke kantor agensi untuk mengatur jadwal individunya. Sedikit terkejut saat melihat program Inkigayo di daftar jadwalnya karena setahunya dia sedang tidak dalam masa comeback, lalu untuk apa dia ada disana ?

Setelah bertanya baru ia tau kalau dia disana untuk menjadi spesial MC bersama Jaemin NCT dan Karina aespa

Teman satu timNya dulu saat masih aktif menjadi MC Inkigayo.

Itu sudah lama sekali, mungkin sudah 14 tahun lebih. Yaaa, semoga saja nanti dia tidak terlihat kaku, terlebih sudah lama juga Heeseung tidak bertemu dengan kedua patnernya itu.

“Harua ?”

Heeseung menegur Harua saat melihat bocah itu hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun di ruang tengah.

Benar-benar tidak melakukan apapun.

Hanya duduk tenang dengan kepala tertunduk

“Appa...sudah pulang ?”

Sedikit ragu untuk memanggil pria dewasa di depannya ini dengan sebutan 'appa' , terlebih saat mengingat kembali jika dia benar-benar bukanlah orang yang bisa ia sebut dengan panggilan itu.

“kau takut padaku ?” tanya Heeseung

Dia cukup peka untuk melihat gurat ketakutan diwajah Harua, apalagi saat dengan ragu-ragu bocah itu memanggilnya 'appa'

Harua tidak menjawab, kepalanya hanya semakin menunduk dalam untuk menghindari tatapan Heeseung yang terlihat selalu tajam. Jujur saja Harua masih takut apalagi jika teringat bentakan terakhir yang ia terima.

'Kau bukan anakku'

Dia takut mendengarnya lagi.

“Maaf”

Mendengar kata itu keluar dari bibir Heeseung membuat Harua sedikit demi sedikit mengangkat kepalanya. Dia tidak salah dengar kan ?

“Maaf untuk semua kesalahanku..” lanjut Heeseung menatap mata Harua yang terlihat berkaca-kaca “...maaf karena membentakmu, maaf karena memberimu kata-kata kasar, maaf karena tidak mengajari apapun selama hidupmu, maaf karena tidak pernah menyayangimu sepenuh hati, dan maaf karena sudah menjadi appa yang buruk untukmu”

Bibir Harua sedikit bergetar karena menahan tangis, air mata juga sudah terkumpul di pelupuk matanya. Dia tidak mau menangis.

“A-appa” gumam Harua

Heeseung mengangguk kemudian sebuah senyuman terbit dari bibirnya “iya, ini appa”

“A-appa...appa, hiks appa”

Dengan cepat Heeseung membawa Harua untuk masuk kedalam pelukannya, rasanya hangat. Dia tidak pernah memeluk Harua bahkan saat mereka pernah tinggal di satu rumah yang sama selama bertahun-tahun lamanya.

Harua adalah anak yang baik, terbukti dari pengamatan Heeseung selama beberapa hari anak itu kembali tinggal bersamanya. hanya saja pergaulan dan kurangnya perhatian serta didikan dari orang tua membuatnya menjadi anak yang tidak teratur dan terkesan nakal.

Kini dia benar-benar sudah paham dengan apa yang di katakan Riki. Anaknya itu hanya ingin Heeseung tidak menyesal semakin dalam karena perlakuan buruknya pada Harua, entah itu secara langsung maupun tidak langsung.

“appa, maaf...hiks” gumam Harua seraya memeluk erat tubuh Heeseung

Heeseung menggeleng pelan, ini bukan salah Harua.. kesalahan ini sepenuhnya ada pada dirinya dan Jimin. Harua hanya korban.. dan dia tidak pantas untuk menerima konsekuansi apapun dalam hidupnya.

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang