22

1.1K 105 34
                                    


...

“Appa”

Tidak ada jawaban dari Heeseung. Pria itu hanya duduk dengan mata yang menatap lurus ke arah Harua yang kini menatapnya

“Eomma, eomma sakit”

Masih tidak ada jawaban. Bahkan ekspresi Heeseung kini jadi terlihat kecut, benar-benar menggambarkan kalau pria itu tidak suka dengan apa yang di katakan Harua

“Tolong eomma, appa” cicit Harua

“suruh pria ibumu yang menolong” ujar Heeseung singkat

Harua menunduk dalam, bagaimanapun dia hanya kecil yang belum begitu tau apa urusan orang dewasa, yang dia tau hanyalah ibunya sedang sakit dan tidak ada yang menolongnya.

“Dengar Harua. . . Aku sudah tidak ada urusan apapun lagi dengan ibumu maupun dirimu. Kalian bukan lagi siapa-siapaku. Jadi kau tidak perlu repot-repot datang kemari untuk memberitahuku hal tidak penting seperti ini...” ujar Heeseung datar. Setelah itu ia bangkit dari duduknya hendak pergi meninggalkan Harua “...untukmu. gunakan dengan baik, berhenti bersikap hedon dan mulailah belajar” sambungnya setelah meletakkan satu black card miliknya di depan meja Harua, kemudian ia pergi meninggalkannya.

Heeseung kembali teringat dengan apa yang dikatakan Harua padanya beberapa hari yang lalu. Entah mengapa tiba-tiba saja di tengah waktu berlatihnya ia kembali mengingatnya.

Padahal menurutnya itu sangat tidak penting

Bruk

Lamunannya seketika buyar saat tiba-tiba tubuhnya ambruk bersamaan dengan Sean, peserta pelatihan yang dipasangkan dengannya

Ah, sekarang dia sendiri yang merusak waktu latihannya

“Maaf” ujar Heeseung kepada Sean
Sean tidak menjawab, remaja itu hanya langsung berdiri dan membenarkan pakaiannya

“Aku kurang fokus....”

“bisa kita lanjutkan ?” ujar Sean memotong kalimat Heeseung

“Apa kau memang selalu bersikap seperti ini kepada orang lain ?” tanya Heeseung setelah ia menegakkan kembali tubuhnya

Tidak mendapat jawaban, pria itu lantas menarik dagu Sean untuk menghadap ke arahnya

Namun tanpa di duga, dengan beraninya Sean menepis kasar tangan Heeseung

Mendapat perlakuan seperti itu membuat Heeseung berdecih kesal “kau benar-benar kurang ajar Sean Park, sikapmu buruk, tidak ber-etika, dan tidak tau sopan santun.... Apa begitu cara orang tuamu mendidikmu ?”

“Jangan bawa-bawa orang tuaku” sahut Sean dengan tajam

“kenapa ? Kau malu ? Orang tuamu memang perlu mengajarkanmu bersopan santun kepada orang lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“kenapa ? Kau malu ? Orang tuamu memang perlu mengajarkanmu bersopan santun kepada orang lain. Sikapmu terlalu kurang ajar untuk berada di agensi kami Sean Park”

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDWhere stories live. Discover now