31

1.3K 110 21
                                    


...

Mobil Heeseung berhenti tepat di depan gedung apartemen Sunghoon, setelah acara 'mari menangis bersama-sama' selesai, hubungan keduanya mulai membaik... walaupun masih ada cukup kecanggungan disana.

"Terima kasih sudah mengantarku"

Heeseung mengangguk "Sama-sama"

Mata Sunghoon bergerak sedikit gelisah, ingin menyampaikan sesuatu tapi ragu.

"Ada apa ?" Tanya Heeseung saat mendapati Sunghoon yang tak kunjung turun dan terlihat ragu.

"Mau...mampir ?"

Demi apa ?

Heeseung tidak salah dengar kan ?

Baru saja... Sunghoon menawarkannya untuk berkunjung bukan ?

"a-aku akan masuk...."

"aku mampir" sahut Heeseung, pria itu lantas bergegas keluar dan membukakan pintu untuk Sunghoon.

"tidak perlu sampai seperti ini"

"Tak apa, aku hanya ingin" seru Heeseung dengan senyum lebarnya

...

Cklek

Pintu apartemen terbuka, memperlihatkan sebuah ruangan minimalis namun terasa sangat nyaman dan hidup. Berbeda dengan tempat tinggalnya yang terlampau besar namun suram dan sepi.

"Aku akan berganti baju dulu"

"Kenapa harus ganti ? Kau terlihat bagus dengan itu" ujar Heeseung

"aku ini sudah tua, tidak pantas lagi berpakaian seperti ini. Malu dengan Sean"

Hei, saat ini ia masih menggunakan hoodie hitam yang sungguh sangat besar milik Heeseung. Jadi sudah pasti Sunghoon tenggelam dibuatnya.

"Siapa yang bilang kau tua ? Kita ini baru 33 tahun, masih lebih muda dibanding Yeonjun hyung yang bahkan belum menikah"

"tapi anakku...."

"anakku juga" potong Heeseung dengan cepat

"iya maksudku anak kita sudah berusia 14 tahun, akan sangat memalukan jika dia melihatku berpakaian seperti ini"

"tidak akan, kau terlihat cantik dan menggemaskan"

Blush

Apa ini ? Kenapa Sunghoon merasa pipinya memanas ?

Heeseung tersenyum kecil kemudian berjalan mendekati Sunghoon yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.

Tangannya terangkat kemudian mencubit perlahan kedua pipi Sunghoon "pipimu merah, sangat cantik"

Tangan Sunghoon ikut terangkat kemudian menusuk-nusuk pipi Heeseung namun matanya menatap lekat mata pria di depannya

"Mata ini akhirnya bisa dimilikinya"

Cubitan Heeseung perlahan terlepas, berganti dengan tangannya yang menangkup lembut pipi putih nan mulus wanitanya.

"Naomi memilikinya kan ?"

Sunghoon mengangguk dengan mata yang menyendu. Hatinya kembali sesak saat teringat dengan putri cantiknya yang sekarang sudah berada di surga. Gadis kecil cantik bermata ruusa yang lagi-lagi memiliki gen besar dari ayahnya.

"Dia cantik sekali, memiliki kulit-ku dan mata rusa sepertimu. Lee Seunghee, dia sangat indah"

"Lee...Seunghee ?"

Lagi-lagi Sunghoon mengangguk. Sekuat apapun dia berusaha membenci Heeseung dan mencoba untuk menghapus Lee dari hidupnya, ia tetap tidak bisa memungkiri bahwa Naomi Park tetaplah milik Lee.

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang