49

1.5K 104 19
                                    


...

“Riki. . Dia memintaku membeli tespack....

...Untukmu”




















Krik

Krik

Krik



“MWO ?”... U–untukku ?” Tanya Sunghoon seraya menunjuk dirinya sendiri

Heeseung yang masih dalam mode blankNya hanya mengangguk .

“T–tapi kenapa ?”

Lagi-lagi Heeseung tidak mengeluarkan suaranya, dia hanya menggeleng sebagai jawaban. Dia sendiri tidak tau apa alasan anaknya menyuruh dirinya membeli barang itu.

Alat tes kehamilan..

Iya kehamilan...

Tapi dari mana anaknya punya pemikiran seperti itu sedangkan baik dirinya maupun Sunghoon sama-sama tidak memiliki praduga yang seperti itu

“apa... Aku harus membelinya ?” tanya Heeseung ragu-ragu

Mata Sunghoon berkedip-kedip bingung sebelum akhirnya menjawab “u–untuk apa ? Aku..aku tidak merasakan apapun”

Sungguh, dia sama sekali tidak merasakan apapun yang aneh pada tubuhnya. Tidak lemas, tidak mual dan tidak menginginkan apapun, lalu kenapa dia harus mencoba alat tes kehamilan ?

“aku juga tidak merasakan apapun seperti dulu” balas Heeseung

Kalau Sunghoon dan dirinya sama-sama tidak merasakan keanehan, lalu....

“Riki ?” seru keduanya

“Apa mungkin.... Aku–aku akan membelinya” ujar Heeseung lalu segera bangkit dari duduknya

“Riki yang merasakannya ?” gumam Sunghoon

Anaknya itu mual-mual, lemas, dan menginginkan masakan ayahnya secara tiba-tiba. Tapi kenapa Riki ?

...

Beberapa menit kemudian Heeseung akhirnya kembali dari apotek, membeli 5 tespack dengan jenis berbeda sekaligus yang mana membuat Sunghoon melongo seketika

“Kenapa banyak sekali ?” tanya Sunghoon

“tidak papa, supaya lebih akurat. Ini... Cepat pakai”

Ragu-ragu Sunghoon mengambilnya “kalau tidak...bagaimana ?”

Heeseung tersenyum kemudian mengusap lembut rambut Sunghoon “tidak papa, mungkin belum waktunya”

Setelahnya Sunghoon segera membawa lima tespack itu ke kamar mandi, dengan perasaan gamang yang terus melanda hati dan pikirannya. Semoga apapun hasilnya itulah yang terbaik.

...

15 menit

Sudah 15 menit Heeseung menunggu Sunghoon di depan pintu kamar mandi, namun istrinya itu sama sekali tidak ada tanda-tanda akan keluar dari sana, sedikit banyak itu membuat Heeseung jadi khawatir sendiri

“Sunghoon-a gwencana ?”

Tidak ada jawaban. Membuat Heeseung jadi semakin khawatir. Apa terjadi sesuatu di dalam sana ?

“Sung...”



Cklek

“Sunghoon-a gwencana ? K–kenapa menangis ? Kau sakit ? Kau....”


Grep


“hiks hiks...”

“Sunghoon-a...”

Faoi Rún 2 (HeeHoon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang