Sorry

1.6K 128 4
                                    

Jisoo Pov

Tenggorokanku sangat kering, makanan yang ku kunyah saat ini sangat sulit untuk ku telan. Situasi di meja makan berbeda dari biasanya. Sekarang aku seperti sedang berada di meja persidangan, bukan meja untuk menyantap makanan. Bagaimana tidak, jennie sejak tadi menatap dan melotot tajam setiap melihatku. Seperti ingin memakanku hidup-hidup. Sikapnya sangat berbeda sejak aku memukuli lisa. Sekarang dia bersikap seperti aku musuhnya, acuh, abai, galak, dan bahkan ketus setiap berbicara padaku. yahh aku baru tahu kalau mereka sepasang kekasih, dan baru resmi disaat malam mereka bercinta.

Bukan salahku sepenuhnya jika aku salah paham kan?. Yang aku tahu mereka baru bertemu malam itu, karena aku mengundang lisa dinner. Siapa sangka mereka jadian di malam itu juga. Aku kan tidak tahu jika mereka sudah kenal dan saling memiliki rasa suka sebelumnya. Malam itu juga, aku melihat lisa tidur di kamar tamu. Jennie dan lisa tidak bercerita apapun padaku pada saat itu, jadi aku benar-benar mengira mereka biasa saja dan tidak saling tertarik. Kondisi jennie dipagi hari waktu itu, membuatku bersikap gegabah. Aku terlalu shock dan panik hingga membuatku emosi. Karena kalut dalam kemarahan, tanpa pikir panjang aku menghajar lisa. Aku pikir lisa memperkosa jennie. Ah sudah lah, salah ku juga sudah membuat kacau situasi. Jadi aku harus menerima sikap jennie yang masih marah padaku.

Tapi ada sesuatu yang membuatku masih tidak tenang. Sesuatu yang aku tidak ingin jennie tahu, aku tidak menceritakan apa yang kulihat tadi pagi di rumah lisa pada jennie. Saat ini aku memperhatikan jennie yang terlihat begitu mencintai lisa. Dia bersikap seolah lisa suaminya, sejak tadi makan sambil bermesraan di depanku. Aku dan rose tidak keberatan, karena kami tahu jennie sangat merindukan lisa. Kurasa bahkan jennie sudah tergila-gila pada lisa. Tindakannya tadi membuatku tidak habis pikir, baru beberapa jam tidak bertemu, jennie menjadi gila dan mengamuk. Aku yakin jennie akan lebih bertindak gila lebih dari sekedar menghancurkan barang, jika dia tahu apa yang kulihat.

Jennie tidak akan bisa menerima kenyataan bahwa lisa semalaman bersama wanita lain.

Meskipun tidak terjadi apa-apa antara lisa dan irene, tapi aku tahu kalau irene menyukai lisa. Terlihat jelas dari cara irene menatap lisa selama ini. Sikap irene pada lisa juga menunjukkan kasih sayang. Aku mengenal irene cukup lama, dan aku tahu lisa hanya menganggapnya sebagai teman. Karena irene sekertaris lisa di kantor. Tapi tetap saja aku tidak tenang, karena saat ini aku sudah tahu jennie mencintai lisa. Aku tidak mau jennie sakit hati dan terpuruk.

Flashback On

Aku gugup saat ini, berdiri di depan pintu rumah lisa. Sengaja datang kesini sepagi ini untuk meminta maaf padanya. Aku merasa sangat bersalah karena membuatnya babak belur. Sejak semalam,jennie terus menerus memintaku segera menemui lisa. jadi disinilah aku sekarang, jam 7 pagi sudah bertamu ke rumah lisa. Kakiku sejak tadi ku goyangkan, untuk menghilangkan rasa gugup. Sebelum memencet bel, aku menghela nafas untuk mempersiapkan mental. Mungkin saja lisa akan menghajarku untuk membalas perbuatanku. Atau mungkin dia akan mengusirku, itu yang ku perkirakan.

Ting .... Tong.....ting.....tong

Beberapa saat aku menunggu, seseorang membukakan pintu untukku. Aku kenal orang ini.

"Oh anyeonghaseyeo ahjumma, aku ingin bertemu lisa". aku membungkuk sedikit sebagai rasa sopanku padanya. Ahjumma ini adalah orang yang membantu lisa mengurus rumah. Ya, lebih tepatnya pembantu rumah tangga di rumah lisa. Dia tersenyum padaku dan mempersilahkanku masuk. Itu karena dia mengenaliku juga, aku sering berkunjung ke rumah lisa. Saat sekolah bahkan sering bermain disini.

"Jisoo, Langsung saja kekamarnya, sepertinya dia masih tidur". Ahjumma  bicara sambil berjalan menuju dapur. Sepertinya dia sedang memasak saat aku datang. 

Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!POù les histoires vivent. Découvrez maintenant