Sick Hubby

1.5K 82 12
                                    

5 Month Latter

Bedroom

Jennie Pov

Berbaring disamping orang yang sangat ku cintai, tentu sangat menyenangkan. Tapi kali ini justru aku tidak bisa tenang.

Sejak semalam kondisi lisa tidak baik-baik saja, dia demam, tubuhnya panas secara tiba-tiba.

Meskipun suhu tubuhnya sudah menurun, suamiku ini gelisah dalam tidurnya. Sejak tadi aku berbaring menemaninya dengan memeluk tubuhnya.

Dia demam, tapi menggigil. Aku bersyukur ada rose dan jisoo oppa yang membantuku merawat lisa.

Kondisiku yang hamil  membuatku tidak boleh terlalu kelelahan. Apalagi kehamilanku yang memang sudah rentan akibat pernah terguncang sebelumnya.

Usia 6 bulan kandunganku ini cukup membuatku kualahan, dan aku cukup bersyukur karena mual-mual yang ku alami sudah berakhir.

Sayangnya, kini lisa yang mengalami kelelahan, yah kurasa ia sakit karena beberapa waktu ini terlalu memaksakan bekerja hingga lupa waktu. Bahkan begadang terus menerus, entah kenapa sudah 1 bulan ini dia bekerja sangat keras.

Aku sangat mencemaskannya, tiap kali bertanya padanya pasti dia selalu menjawab bahwa hal itu dia lakukan karena ingin aku dan bayi kami bahagia, lisa tidak ingin kami merasa kekurangan.

Tapi ucapannya malah membuatku heran, tanpa dia bekerja secara menggila pun tentu saja tidak akan membuat kami merasa kekurangan apapun. Karena dia juga masih mendapatkan uang dari ayahnya, itu karena dia anak tunggal, satu-satunya pewaris keluarga manoban.

Jika ku pikir-pikir lagi, ini juga menimbulkan pertanyaan dalam benak ku. Sudah jelas lisa memilihku, tapi keluarganya tetap mengakui lisa dan tak mempermasalahkan lagi mengenai hubungan kami.

Padahal keluarga manoban tidak menerimaku hingga saat ini, apalagi memang sudah terjadi insiden percobaan bunuh diri yang dilakukan Sana, harusnya keluarga manoban dan keluarga wanita itu tidak akan tinggal diam dan mungkin saja mengambil tindakan kasar untuk menggangguku.

Anehnya, sudah beberapa bulan berlalu dan tidak terjadi apapun. 5 bulan ini ku lewati dengan damai, tenang dan bahagia bersama lisa. Dia sangat mencintaiku, sangat jelas tergambar dari segala hal yang dia lakukan untuku, terutama aku hamil sekarang.

Sejak kejadian bunuh diri sialan, wanita gila  itu juga entah kenapa mendadak berhenti mengusik hubunganku dan lisa. Apa dia sudah menyerah? Entahlah, aku bersyukur jika benar dia putus asa dan paham jika lisa hanya milikku.

bukannya aku tidak perduli akan restu orangtua lisa, hanya saja aku tidak ingin memperpanjang masalah itu. Yang terpenting bagiku, lisa dan aku bersama dan kami bisa bahagia membangun keluarga kecil kami. Masa bodoh dengan hal lainnya, aku tidak perduli.

Aku sangat mencintainya, tidak akan pernah berubah sampai kapanpun.

"Jennie.... Jennie...." Lisa bersuara lemah, sangat lemah seperti bergumam. Dia mengigau sekarang, aku mendongak untuk melihat wajahnya.

Dalam tidurnya, dia menyebut namaku. Pelukan ini semakin ku eratkan, hatiku sakit dan sedih melihat lisa seperti ini.

Cup....

Kecupan lembut di pipinya mendarat, berharap dia segera sembuh.

"Aku disini hubby, dipelukanmu. I love you".

"Mian...... Hiks hiks mianhe jennie...". Dia menangis dalam tidurnya, keluar air mata di sudut matanya yang terpejam. Aku tidak mengerti kenapa dia mengigau sambil menangis seperti sekarang. Bahkan mengucapkan kata maaf untukku, padahal tidak ada kesalahan apapun yang dia lakukan. Selama ini hubungan kami harmonis dan penuh keromantisan, dia bahkan terkesan over menjagaku. Lisa ku ini tidak pernah menyakitiku sama sekali.

Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang