Hopeless

1K 79 7
                                    

Sana Pov

Pandanganku terasa berkunang-kunang dan kepalaku sakit. Tubuhku lemas, tidak punya energi sama sekali. Kau tahu kenapa?, ini karena sudah 2 hari aku tidak makan apapun. Bahkan tatapanku yang saat ini tertuju pada lantai kamar, terlihat berputar dan buram. Sengaja aku mengurung diri di kamarku sendiri, mengunci pintu dari dalam.

Bukan hanya itu, bahkan aku mengganjal pintu masuk kamar ini dengan sofa. 2 hari lalu aku sengaja mendorong sofa yang ada di kamarku ke dekat pintu sebagai penghalang agar pintu kamar ini tidak bisa di buka dari luar.

Appa dan eommaku sudah 2 hari ini setiap pagi, siang, dan sore berulang kali mengetuk pintu dan mencoba membuka pintu itu. Mereka membujuku untuk membukanya dan keluar dari kamar, memintaku menghentikan aksi mengurung diri.

Tidak! Aku tidak mau bertemu siapapun saat ini. Mengurung diri seperti ini adalah bentuk kemarahanku. Menghentikan makan dan minum adalah bentuk depresiku. Benar, aku mogok makan sejak 2 hari lalu. Itu sebabnya aku dalam kondisi buruk saat ini.

Rasanya duniaku hancur, harapan dan mimpi dalam hidupku runtuh. Tidak ada lagi keinginan untuk melewati sisa hariku. Karena rasanya tidak ada lagi warna dalam hidupku, membosankan. Hanya ada warna hitam dan abu-abu dalam keseharianku saat ini.

Mau tahu alasannya? Lisa!. Lisa lah alasan putus asa yang kurasakan saat ini. Aku merasa akan gila, rasanya aku tidak bisa berpikir dengan jernih lagi. Ketika memikirkan lisa yang mengabaikanku, bahkan dia bersikap seolah benci padaku, membuatku tidak ingin menjalani hariku.

Selama ini lisa adalah pelangiku, dia pemberi warna dalam hidupku. Lisa alasanku memiliki mimpi. sejak dulu impianku adalah menghabiskan sisa hidupku dan menikah dengannya. Berangan-angan dan membayangkan menjalani hari-hari bahagiaku sebagai istrinya sering ku lakukan sejak dulu.

Aku ingin memiliki anak dengannya

Itulah yang aku dambakan sejak kecil. Mengingat impianku ini, membuatku ingin tertawa konyol saat ini. Terduduk di lantai  sambil memegangi kedua lututku adalah hal  yang bisa kulakukan. Kondisi tubuhku dan mentalku sudah kacau saat ini. Mungkinkah aku akan mati tanpa pernah bisa bahagia? Haruskah aku melepaskan lisa? Dia mencintai orang lain, wanita itu jennie, adik dari jisoo oppa, kenyataan ini membuatku kehilangan semangat hidup.

Kenyataan gila lainnya, irene hamil. bahkan lisa yang mengatakannya sendiri di kantor, jika dia tidak bisa menjauhi irene karena sedang mengandung anaknya. Ini sangat menyakitkan, hatiku rasanya sakit. sekarang  duniaku gelap gulita, aku terpuruk sangat dalam.

Apa yang ku inginkan sejak lama telah direnggut oleh orang lain. Dua impianku telah di rebut dan dihancurkan oleh 2 orang asing. Cinta lisa di rebut oleh jennie si rubah gila. Keinginan mengandung anak lisa telah di rebut oleh irene si rubah licik.

2 jalang gila yang tidak tahu diri telah merusak hidupku. 2 rubah itu membuat lisa mengabaikanku dan membenciku. Tidak bisa hidup tanpa lisa, aku sangat bergantung pada lisa sejak dulu.

Lisa meninggalkanku secara tiba-tiba seperti ini, rasanya aku ingin mati. Aku tidak mau hidup dengan dibenci oleh lisa. Berat rasanya menerima sikap dinginnya padaku, sangat menyakitkan bagiku. Lisa yang selalu perhatian dan perduli padaku sudah tidak ada. Lisa tidak menyayangiku lagi!

Sudah cukup sabar selama ini, aku sekuat tenaga mengendalikan diri dan mengontrol kondisi emosiku agar tidak bertindak gila. Sejak mengetahui kenyataan jika lisa mencintai wanita lain, aku susah payah meredam dan menahan diri agar berada dalam batas normal diriku. Tapi kepahitan lainnya bertambah karena munculnya fakta kehamilan irene. Sungguh, Aku tidak bisa menahannya lagi, tidak bisa aku menerima sakit hati yang membunuhku perlahan seperti ini. Kenyataan ini tidak bisa ku terima!. Hatiku tidak kuat lagi menahan sakit ini yang sangat menyiksa!.

Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang