What?!

1K 105 2
                                    

Lisa Pov

Andai saja aku ini bukan anak daddy. Tidak mungkin aku akan di seret dan dipaksa datang kesini. Ya benar, sekarang aku di rumah Sana. Di ruang tamu rumah paman hyunbin. Bodyguard daddy seperti mafia, aku di seret oleh 4 orang pria berbadan seperti atlet smackdown, mereka semua sangat mengerikan. Itulah mengapa aku berakhir disini, duduk di tengah-tengah keluarga Sana, eomma dan appa Sana menatapku seperti menyelidiki sesuatu, bahkan mommy dan daddy menatapku tajam sejak tadi. Seolah memperingatkan agar aku tidak mengacau.

Jennie menungguku, sejak siang tadi kekasihku itu menghubungiku. Aku sudah bilang padanya tadi di telpon, kalau malam ini aku akan menyelesaikan masalah perjodohan ini. Syukurlah jennie mengerti, beruntung ada jisoo yang membantuku menenangkan jennie.

Aku harus segera pergi dari sini, jennie menungguku

Keheningan dan ketegangan yang sejak tadi terasa, terpecah ketika paman hyunbin mengatakan sesuatu. Membuat situasi semakin memanas, memojokkanku. Kepalaku yang sejak tadi tertunduk, terangkat karena ucapan paman hyunbin.

"Lisa, kau harus segera menikahi Sana. Bertanggungjawablah atas apa yang kau perbuat. Aku tahu kau pria yang baik". Ucapannya tidak bisa ku mengerti. Sana menatapku dengan mata yang berkaca-kaca, aku tahu itu karena aku menatapnya sekarang. Semua orang diruang tamu ini melihatku, menunggu jawabanku.

"Paman, aku menganggap Sana temanku, kami sudah bersama sejak kecil. Tidak mungkin aku menikah dengannya". Sungguh aku berkata jujur. Itu yang kurasakan, Sana aku anggap teman sejak dulu, tidak lebih. Raut wajah semua orang terlihat emosi padaku. Sana mulai menangis, dia memeluk eommanya, aku tidak suka melihat Sana menangis.

BRAAKK!!!!

"kau menghinaku hah? Setelah apa yang kau perbuat pada putriku, kau masih berani mengatakan tidak mau menikahinya!". Paman hyunbin menggebrak meja, membuat semua orang kaget. Termasuk aku, aku bahkan terperanjat karena sangat kaget. Untung saja aku tidak punya penyakit jantung. Mungkin aku sudah sekarat sekarang kalau jantungku lemah.

Lagipula apa yang paman hyunbin katakan? Memangnya aku melakukan apa? Apa karena aku membuat Sana menangis kemarin malam? Jadi dia marah padaku dan menuntut aku menikahi putrinya karena aku membuat putrinya menangis?. Bukankah ini tidak adil untukku?. Sekarang Sana bahkan masih menangis di pelukan eommanya. Daddy dan mommy juga sangat kaget, mulai melotot padaku meminta jawaban atas perkataan paman hyunbin. Apa ku katakan saja kalau kemarin malam Sana menangis?

"Paman, aku memang membuat Sana menangis kemarin malam. Aku minta maaf karena hal itu, aku sudah membuat Sana sedih. Aku akan menebus kesalahanku pada Sana dengan cara lain. Tidak dengan menikahinya". Mengatakan kalimat ini dengan tenang adalah caraku. Karena aku merasa bersalah telah membuat Sana sakit hati hingga bersedih dan menangis. Aku menyayangi Sana, tidak ingin dia menderita.

"Ha.. haha.. menangis? Ya benar! Kau membuat putriku menangis lisa! Aku sudah cukup sabar dengan melihat putriku menangis karena mu! Tapi apa kau tahu? Aku tidak bisa diam saja jika putriku diperlakukan tidak adil!!! Kau mau membuangnya begitu saja setelah menikmatinya hah?!!!". Tawa ejekan dan sarkas keluar dari mulut paman hyunbin, dia berteriak padaku, teriakannya menggema di seluruh ruangan. Baru kali ini aku melihatnya semarah ini hingga bersikap seperti bukan dirinya. Yang aku tahu selama ini dia tidak pernah marah, aku tidak pernah melihatnya emosi. Kali ini berbeda, dia benar-benar seperti orang lain, bukan paman hyunbin yang ku kenal selama ini.

Mendengar ucapan paman hyunbin, daddy dan mommy berdiri seketika. Mereka berdua sangat kaget dengan apa yang dikatakan ayahnya Sana. Termasuk aku, aku juga sangat kaget dan tidak mengerti. Apa yang dibicarakan paman hyunbin? Ucapannya seperti menuduhku seorang bajingan. Aku tidak melakukan apa-apa pada Sana. Sana hanya menangis dan menjerit ketika aku memberitahu semua padanya. Aku juga hanya sebatas memeluk Sana untuk menenangkannya, itu saja.

Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!PWhere stories live. Discover now