Desire (M)

2.9K 128 3
                                    

Jennie Pov

"Haahhh... Lisaaahhh... Aahhh... Emmmhh... Oouhh...". Terus menerus aku mendesah dengan posisi menungging Karena lisa memompaku sejak tadi dari belakang, dia menggerakan penisnya keluar masuk vaginaku, rasanya kenikmatan ini memuncak ke kepalaku seakan aku  hendak gila. Aku yakin desahanku mungkin sampai terdengar ke kamar jisoo oppa, karena suaraku cukup keras bisa dibilang itu teriakan bukan desahan. Tidak perduli jika memang jisoo oppa tahu. Yang aku tahu saat ini, aku dilanda kenikmatan luar biasa.

Lisa memompaku dari belakang, dia luar biasa. Posisi ini favorite ku mulai sekarang. Kepalaku reflek mendongak setiap kali penisnya masuk. Barang Miliknya itu ideal, sangat memuaskan. Membuatku ingin lagi dan lagi bercinta dengannya. Aku tahu dia masih lemah karena ulah jisoo oppa. Tapi hasrat ku sangat besar, bahkan ini ronde ke 7, aku memintanya terus menerus hingga sampai di ronde ini. Semua ronde sangat luar biasa bagiku.

Celepok....celepok... Celepok..

Suara yang dihasilkan adalah bukti menyatunya cinta kami. Aku suka suara itu, sangat nyaring di dengar. Sekarang jam 5 pagi, dan aku masih menikmati melakukan seks dengan kekasihku. Kurasa aku akan tidur seharian nanti. Lisa selalu mengeluarkan sperma yang begitu banyak di setiap klimaks. Cairannya itu sekarang masuk dalam daftar canduku. Kurasa aku akan hamil, semua cairannya selalu keluar di dalam rahimku, aku yang memintanya pada lisa, tidak ingin menyia-nyiakan cairan cintanya. 20 menit kami bercinta dengan gaya doggy style.

"Lo..ve.. haahh... Aku mencintaimu". Dia mengatakan itu dengan suara ngo-ngosan. Karena saat ini dia sedang memompaku, melakukan pekerjaannya.

"Aku... Le-lebih... Aaahhh.....Me-men-cintaimu.... Ohhh .. lisaaahh...... Eeemmmh....". Posisiku yang menungging membuatku harus mencengkram sprai agar tidak jatuh. Lisa memompaku sambil meremas payudaraku dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya mencengkram pinggangku. Mungkin agar aku tidak jatuh. Dia handal dalam membuatku puas, setiap sentuhan yang dilakukannya membuat jiwaku terasa melayang.

"Apa... Ka-kau... Sudah meminum... Errghhhh..... Esshhh.... Obat anti... Hamil lo-love?". Pertanyaan ini muncul darinya baru kali ini. Setelah 7 ronde dia baru menanyakannya, mungkin dia lupa. Aku tersenyum dalam diam, dia tidak tahu jika pertanyaannya membuatku tersenyum di sela-sela hentakan dan pompaannya. Itu karena aku menungging membelakanginya.

"Ne... Jangan... Kha-watir... Honey, oohh.... Aaahhh.... fa-faster please....!". Aku berbohong. Sengaja aku tidak meminum obat anti hamil. Untuk apa? Aku sangat menginginkan benihnya tumbuh di rahimku. Aku ingin mengandung anaknya, sebagai bukti cinta kami. Jadi aku tidak perlu minum obat itu. Ketika pertama kali bercinta waktu itu, aku juga tidak meminumnya, meski lisa mengingatkanku untuk meminum obat itu. Sudah kubilang, aku akan gila jika lisa meninggalkanku. Aku ingin mengikatnya seumur hidup sebagai milikku. Jika aku hamil, dia harus menikahiku. Itulah rencanaku.

Maaf honey.. aku harus berbohong.

Dia memompaku dengan keras dan cepat karena aku memintanya. Aku ingin cum.

"Ho-honey... Aku ingin..  keluar!". Mendengar aku mengatakan itu, hentakan yang dia lakukan berubah menjadi keras, dia merubah ritme dari lembut menjadi cepat dan keras. Ritme keras ini membuat penisnya yang panjang terasa masuk begitu dalam, hingga aku merasa penisnya terus menerus mencapai g-spotku. Ini benar-benar membuatku gila karena nikmat yang luar biasa.

"Haahhh... Hahh.. keluarkanlah love". Dia mengizinkanku untuk cum, tanpa menunggu lama aku langsung mengeluarkannya. Cairanku terasa deras keluar seperti kencing. Lisa berhenti sejenak memompa, dia membiarkanku menyelesaikan klimaks, cairanku perlahan keluar disela-sela vaginaku dan penis lisa yang masih menyatu. Mungkin karena cairanku banyak, jadi itu tumpah. Menetes ke pahaku, sprai ku akan semakin basah oleh cairan cinta kami. Tentu saja kan, ini ke 7 kalinya kami bercinta di kasur yang sama, wajar saja sprai nya akan dipenuhi noda. Ini kedua kalinya aku bercinta dengan lisa, dan kedua kalinya melakukan seks di ranjangku dengannya.

Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!PWo Geschichten leben. Entdecke jetzt