Married

1.1K 85 5
                                    

Lisa Pov

Menemani jennie bertemu dokter kandungan adalah kewajibanku. Hari ini jennie ingin menemui dokter minho, untuk cek kondisi kandungannya. Aku sangat excited, karena ini kali pertamaku menemani kekasihku melakukan pemeriksaan. Sangat penasaran dengan keadaan calon bayiku.

Saat ini aku dan jennie berjalan di lorong rumah sakit menuju ruangan dokter minho. Jennie mengatakan padaku sebelumnya, jika dokter minho adalah dokter yang sudah kenal lama dengan jisoo. Itulah kenapa jennie lebih memilih dokter minho untuk memeriksanya.

"Jalan perlahan love, jangan terburu-buru. Kau akan kelelahan, aku tidak mau kakimu sakit dan kondisimu menjadi lemah". Jennie hanya tersenyum, dia menoleh padaku. Terlihat dia sangat tidak sabar dan antusias. Aku mengerti perasaannya karena aku juga merasakan hal yang sama. Dia menggeleng padaku.

"Tidak honey, aku hanya berjalan biasa saja. Aku tidak terburu-buru, kau terlalu berlebihan. Jangan khawatir berlebihan seperti itu honey". Keras kepalanya muncul. Jelas sekali dia berjalan dengan langkah cepat sejak tadi, tapi mengatakan bahwa tidak terburu-buru. Aku hanya menghela nafas. Segera aku menahan lengannya, langkahnya terhenti.

"Aku akan menggendongmu love, jangan menolak". Tanpa persetujuannya, aku menggendong kekasihku ini di depan, ala bridal style. Menggendongnya seperti ini lebih aman, daripada jennie berjalan tergesa dan nantinya mungkin terjatuh. Aku tidak mau jennie tersandung saat berjalan.

"Ho-honey, turunkan aku. Lihat, semua orang menatap kita. Aku malu". Wajah jennie panik, tapi pipinya merona. Dia benar-benar sedang malu saat ini. Suaranya sedikit berbisik padaku. Aku hanya tersenyum melihat jennie bertingkah imut seperti ini.

"Tenang saja love, ini tidak akan lama. Ruangan dokter minho sudah dekat. Nikmati saja bersandar di dadaku, tidak perlu melihat sekitar". Mataku hanya melihat lurus ke depan, memperhatikan langkahku. Terlihat dari ujung mataku saat ini jennie menatapku, dia mendongak. Tidak lama kemudian, jennie menyandarkan kepalanya di dadaku. Dia membenamkan wajahnya,  mungkin karena malu. Tangannya yang memeluk leherku, semakin erat melingkar. Aku mengecup kepalanya sekilas, dan tersenyum sambil berjalan.

5 menit aku berjalan, ruangan dokter minho terletak di dekat tangga rumah sakit. Di atas pintu ada papan nama, aku melihat papan itu dan membuka pintu ruangannya. Dokter minho sedang duduk di kursinya dan membaca sebuah kertas. Dia menyadari kedatanganku dan tersenyum padaku.

"Ohhh... Kau pasti lisa. Jennie? Apa kakimu sakit? Lisa, silahkan baringkan jennie di kasur pasien". Ekspresi bingung muncul di wajah dokter minho. Dia melihat jennie dengan alis mengernyit. Setelah mendengar ucapannya aku mengangguk dan berjalan menghampiri kasur, membaringkan jennie perlahan.

"Kaki jennie tidak sakit, aku hanya ingin menggendongnya. Aku tidak mau dia kelelahan karena berjalan. ". Dokter minho mengangguk, dia tersenyum sambil duduk di kursinya.

"Silahkan duduk lisa, aku akan memeriksa jennie terlebih dahulu". Dokter minho bangun dari duduk dan berjalan menghampiri jennie. Dia membawa stetoskop. Aku ikut beranjak dari duduk dan mendekat pada jennie.

Setelah beberapa saat memeriksa jennie, dokter minho kembali duduk di kursinya. Aku mengikutinya. Dia mengambil pena dan kertas. Menulis sesuatu di kertas itu.

"Lisa, saat ini kandungan jennie masih dalam usia yang muda. Jadi harap lebih memperhatikan kesehatannya. Perhatikan makanan dan kegiatan yang jennie lakukan setiap harinya. Aku akan membuat resep untuk jennie, vitamin untuk ibu hamil sangat penting". Aku mengangguk mendengar ucapan dokter minho. Aku menoleh pada jennie, dia hendak bangun untuk duduk. aku menghampiri jennie, dan membantunya duduk. Jennie melihat ke arah dokter minho.

Crazy Girls in My Life - Jenlisa G!PWhere stories live. Discover now