Terkejut

1.8K 57 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










"Sayuran disini pada gak baik." Keluh pemuda yang baru pulang dari supermarket itu.

"Kenapa emangnya? Pada ngajak berantem?"

"Bukan gitu, tapi kualitas nya."

"Susah kalo ngomongin kualitas yang kita cari, makhluk tropis macam kita yang biasa tinggal petik, sekarang harus pilih-pilih di supermarket." Sosok satunya manggut-manggut. "Gue jadi kepikiran kalo lulus nanti bikin perusahaan aja."

Sosok yang lebih ramah itu mengangkat alisnya. "Perusahaan apaan?"

"Ekspor gitu, kan siapa tahu gue bisa jadi pemasok buat kenegara-negara kayak gini."

"Boleh juga, emangnya sayuran jenis apa yang bakal lo ekspor? Gak semua sayuran bisa dikirim kan?"

"Iya, nanti gue pelajari lagi. Palingan gue pengen bikin sayuran-sayuran organik gitulah, cuma tergantung situasi juga sih."

"Mau bikin dimana emang?" Teman sekamar nya itu masih asik bertanya.

"Indonesia lah, yakali gue ninggalin tanah air sendiri cuma buat cocok tanam? Indonesia itu subur, tinggal bagaimana cara kita mengolah nya aja."

"Lo yakin? Perizinan usaha pasti gak mudah, bukan gak cinta tanah air nih, cuma gue selalu ngerasa dipersulit aja kalo mau ngapa-ngapain, padahal bikin data pribadi tapi tetep aja harus pake pelicin biar cepet."

"Hahaha curhat lo?" Yang diledek malah mendengus. "Terus, sehabis lulus lo mau ngapain?"

"Pengen punya bandara sendiri gue."

"Ngaco, kalo punya pesawat gue masih percaya."

"Yaudah deh, punya pesawat aja."

"Buat apaan?"

"Buat bantu lo lah anjir, lo kan bakal ada di bidang ekspor."

"Wahh boleh juga tuh, lo jadi partner sekaligus penanam saham awal."

"Tai, mana ada duit gue."

"Ya kita kerja dulu !! Nyari pengalaman sama ilmu dari yang kompeten, baru buka usaha sendiri. Kan lumayan, bisa sambil buka lapangan pekerjaan juga."

"Setuju sih, kasihan juga liat banyak pengangguran dari korban persyaratan masuk kerja yang sekarang makin ribet." Si pemilik ide awal mengangguk setuju.

"Kalo beneran jadi, gue gak mau nyusahin mereka dalam hal persyaratan."

"Tapi tetep aja, harus diseleksi juga jangan asal nerima !! Lo bangun perusahaan bukan rumah amal."

"Iyaa, paham gue. Jadi deal yah, gue Founder dan lo Owner?"

"Oke, deal."

---

Sepuluh tahun kemudian





RUMAHWhere stories live. Discover now