Kecewa

145 13 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡












Hasil interview Shotaro sudah keluar, sedari tahu kabar itu, senyum manisnya tidak pernah luntur.

Sekarang dia udah pulang, lagi nungguin Renjun beres mandi buat ngasih kabar ini. Renjun orang kedua yang tahu, yang pertama Sungchan.

Gimana gak pertama kalo lelaki itu emang ikut nungguin kabar soal ini? Tapi gakpapa, Shotaro seneng juga. Mereka tadi makan, Sungchan yang teraktir.

Katanya sebagai ucapan selamat atas pekerjaan barunya Shotaro dan ngerasa itu bukan hal aneh, jadinya Taro mau-mau aja.

Cklek

"Ada apasih? Sedari gue pulang, itu senyum gak luntur-luntur." Heran Renjun yang baru keluar dari kamar mandi.

"Sini-sini !!" Ujar Shotaro excited sambil nepuk-nepuk pinggiran kasur Renjun.

"Apa?"

"Aku diterima kerja."

"Di tempat tari itu?" Shotaro ngangguk, mata Renjun langsung ngebola. "Lo beneran?"

"Iya ih, masa bohong?"

"Uwaaaaaaa Tarooooooo, selamat bayikuhhh." Renjun meluk kembarannya brutal.

"Aaaaaah... Sakit Njun." Protes Shotaro, soalnya yang dipeluk cuma kepalanya doang, kan Taro jadi engap.

"Gue seneng banget, gila."

Shotaro masih senyum, dia juga seneng banget sekarang tapi tiba-tiba mukanya muram.

"Kenapa jadi sedih gitu?" Bingung Renjun.

"Taro belum kasih tahu ayah sama ibu." Cicit yang lebih muda.

Renjun ngangguk paham, mungkin ibu mereka akan memberi respon sama seperti Renjun barusan tapi kalo untuk ayah, Renjun sendiri gak yakin.

Ayah sosok yang tegas, apalagi untuk masalah kerjaan. Bukan ingin mengatur sesuai kemauan dia, tapi ayah lebih ingin melihat anak-anak nya baik-baik saja selama kerja.

"Kalo gitu, sekarang kita lanjut ke toko aja ayo !!" Ajak Renjun, Shotaro masih diem. "Gue bantu ngomong ke ayah, udah buru !!"

Cengiran lucu Shotaro mengembang. "Nyengir lo." Ledek Renjun.

Tapi senyuman Shotaro makin lebar. "Makasih Njun kuhhhh~ hehe."

Selama perjalanan Shotaro banyak diam, Renjun juga paham kok dengan rasa gelisah yang dialami saudara nya.

Semakin dekat jarak, semakin tak karuan juga perasaan Shotaro. Semuanya terasa kurang enak, dan salah.

"Ayo turun !!" Shotaro natap Renjun, terus ngegeleng. "Lah? Udah buruan !!"

"Njun, gimana kalo ayah gak suka?"

RUMAHWhere stories live. Discover now