Bingung

111 10 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






Udah hampir dua minggu, Renjun dibuat bingung sama kelakuan suaminya. Dia bahkan masih inget jelas kejadian awalnya, dimana Shohei pulang dengan raut cemas.

Bahkan setelah dua minggu pun, raut cemas Shohei tidak pernah luntur. Renjun sampe ikutan khawatir, masalahnya mood suaminya itu jadi ikutan rusak.

Jadwalnya juga ikutan keganggu, makan sama tidur jadi gak teratur, pokoknya Shohei kayak lagi nyusun strategi perang.

Karena Renjun juga udah capek, apalagi Eunseok jadi ikutan kena dampaknya karena Shohei makin jarang nemenin si anak main, jadinya Eunseok sering rewel.

"Jijel sama Eunseok yah !! Mama mau kepapa dulu." Seru Renjun.

"Lama?" Tanya Giselle, dia gak mau berduaan dengan waktu lama, soalnya Eunseok suka nyebelin.

Renjun yang paham langsung senyum. "Enggak kok, sebentar aja."

"Oke." Seru Giselle menyanggupi.

"Eunseok." Renjun manggil anaknya yang lagi ngejajarin buah strawberry, enggak tahu juga buat apa? Tapi yang penting anteng aja deh.

"Mama tinggal sebentar yah, jangan nakal sama Jijel !!" Anaknya ngangguk. "Denger gak?"

"Iya mama." Jawab si anak.

Ngerasa bakal aman, Renjun langsung jalan kearah luar rumah. Dia bisa liat dua orang security yang baru dua minggu ini ngejaga rumahnya, dan sekarang suaminya tengah menambah cctv rumah.

"Kak." Shohei noleh, keliatan banget senyumnya dipaksa.

"Hei, kok disini?"

"Iya, liat-liat aja bentar." Ujar Renjun, sembari mendekati suaminya. "Kamu tambah cctv lagi?"

Shohei ngangguk. "Iya, biar enak aja."

"Kenapa?"

"Hm?"

"Kenapa harus seketat ini? Ada apa sih kak?"

"Gak ada apa-apa sayang."

"Jangan bohong terus !! Ini udah dua minggu kak, aku juga udah sadar sedari awal." Renjun mulai keliatan kesel.

"Renjun." Shohei nyoba nahan diri, belum waktunya dia ngejabarin semuanya sekarang. "Sabaryah, nanti aku pasti cerita kok."

"Kapan kak? Dua minggu loh aku bingung sendiri, kakak pulang tiba-tiba nyari orang buat jaga rumah terus sekarang nambah banyak cctv dan kakak gak pernah tenang pas tidur." Tutur Renjun kesel.

Shohei kayak mulai paham yang ditakutkan suaminya, tapi kalo dikasih tahu sekarang dia malah makin takut suaminya ini kepikiran.

Renjun itu tipe orang yang bener-bener serba dijadiin bahan pikiran, hal itu yang menjadi pertimbangan terbesar Shohei juga.

Dengan senyum hangat, Shohei nyoba buat meluk suaminya tapi Renjun nolak. Lelaki yang lebih kecil itu mundur, menjauh dari jangkauan suaminya.

RUMAHKde žijí příběhy. Začni objevovat