Akhir penantian

149 8 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









"Siapa yah? Ini siapa?"

"Ini adek." Jawab Renjun dengan suara pelan.

Sedangkan bayi yang belum genap empat bulan itu hanya menatap Renjun dan buntalan dipelukan sang mama, Shohei bantu buat mangku Giselle.

"Mereka lahir gak cuma beda empat bulan kurang, tapi beda tahun juga. Jadi, lebih baiknya Giselle manggil Eunseok adek apa gimana?" Pusing Renjun.

"Untuk masalah itu, lebih baik nanti aja !! Sekarang istirahat yah, kamu kan baru pulang juga dari RS."

Karena kehamilan dan kelahiran Renjun yang unik, jadinya dia baru bisa pulang setelah satu minggu menginap di RS.

Syukur nya, kedua anak mereka dinyatakan sehat dan semua organ dalamnya berfungsi dengan baik.

"Temen-temen kamu, mau jenguk lagi gak?"

"Jenguk kayaknya, mereka kan belum liat Eunseok."

Shohei ngangguk paham. "Kapan kira-kira?"

"Kurang tahu sih, paling sambil nunggu Taro pulang juga." Jawab Renjun. "Emang kenapa?" Tanyanya.

"Gakpapa, cuma kan aku bakal lebih sering dirumah, takutnya pas ada temen-temen mu nanti, aku malah ganggu."

"Ganggu gimana? Kamu kan yang punya rumah."

"Ya takut ganggu obrolan kalian."

Renjun ngegeleng. "Gak usah kemana-mana !! Lagian temen-temen aku tahu kamu juga kok."

"Oh, oke." Jawab Shohei singkat, tadinya dia cuma bermaksud memberikan waktu bebas untuk suaminya.

Keduanya hening, sibuk dengan pangkuan masing-masing.

Apalagi Giselle udah mulai suka pegang-pegang sesuatu yang dia lihat, sedangkan baby Eunseok masih merem. Renjun sampe heran sama kelakuan anak keduanya, kebanyakan merem, yah walaupun kata Dokter itu hal normal tapi tetep aja bikin parno.

Soalnya Eunseok nih tidur nya sampe lupa waktu, bahkan setelah seminggu pun si bayi tidak pernah bangun tengah malam karena lapar.

Jadi Renjun dan Shohei harus membangunkan anaknya supaya minum susu dulu tapi untungnya juga, Eunseok bukan tergolong bayi rewel saat tidurnya diganggu.

Saat dibangunkan, bayi itu hanya akan membuka sedikit kelopak matanya. Sambil merasakan pergerakan pentil dot didepan bibirnya, baru deh mau buka mulut.

Tapi nyusunya kuat, Eunseok setiap diberikan susu pasti akan habis. Beda sama pas Giselle bayi, jangankan habis, sampe setengah botol aja susah.

"Eh eh eh, kenapa nak?" Kaget Renjun pas anaknya ngerengek.

"Popoknya penuh kali? Biar aku liat dulu, kamu bisa pegang Giselle dulu?"

RUMAHWhere stories live. Discover now