Hap, lalu ditangkap

155 14 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡












Renjun ngipasin lehernya, gila aja lagi panas terik dia malah harus jalan dan lari kesana sini demi bisa nyari sosok yang sedari tadi diikutin.

"Sekarang kita kemana?" Tanya Renjun, mereka baru beres makan di area makanan Nusantara.

"Ke daerah gedung Sasono."

"Masih jauh kalo dari sini?"

"Kalo jalan si lumayan."

"Hadoh, gempor nih kaki."

"Mau tunggu bus aja?"

"Lama gak? Pasti banyak yang gak mau turun."

"Terus mau nya apa?"

"Yaudalah, jalan aja biar cepet."

"Tunggu, saya telepon dulu pihak ininya."

"Mau ngapain?"

"Nanya aja, siapa tahu bisa sewa mobil turis gitu."

"Yaudadeh, boleh." Renjun juga udah gak kuat kalo harus jalan lagi.

Dia ngeliatin danau yang kosong, kalo danau sebelumnya ada miniatur pulau-pulau Indonesia gitu. tapi disini satu area sama dunia air tawar sama serangga, Renjun pengen liburan aja dan gak mau ngikutin orang tapi apalah daya.

"Gimana?" Tanya Renjun pas ngeliat sosok didepannya udah gak nelepon.

"Bisa katanya, kita tunggu aja !!" Renjun ngangguk, dia mukul-mukul betisnya sendiri.

"Sini."

Sret

Renjun narik kakinya. "Mau ngapain?"

"Kamu kan udah bantuin saya, sekarang waktunya saya bantuin kamu."

"Bantu apa?"

"Pijitin kaki kamu." Renjun masih natap atasannya gak percaya. "Ayo, keburu bus nya datang loh."

Ngerasa diuntungkan dan tidak ada yang mengancam, akhirnya Renjun nurut dan ngebiarin atasannya buat mijetin kaki dia.

"Pak, kalo semua nya udah beres dan terbukti, bapak mau apa?"

Sosok yang ditanya diam sesaat. "Belum kepikiran juga."

Renjun cuma ngedengus, terus dia ngeliat mobil kecil warna hitam yang melaju kearahnya.

"Itu bukan sih mobilnya?" Tanya Renjun.

Gak lama mobil berhenti disamping mereka, terus sopirnya turun.

"Dengan pak Shohei?" Yang ditanya cuma ngangguk. "Oh, silahkan naik pak !!"

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang