Sudah pasti

119 11 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡












Acara pernikahan Kun dan YangYang tengah berlangsung, tamu undangan dibuat takjub oleh dekorasi yang terlihat sudah direncanakan dengan matang.

Karena mengusung konsep santai, jadinya para tamu undangan terlihat lebih barbaur. Sesekali YangYang mengintip meja yang diisi teman-temannya, udah gatel dia pengen ikutan nongkrong tapi ini sesi foto nya lama banget.

Mulai dari foto sendiri, berdua sampe sekarang perkeluarga tapi kok gak abis-abis sih ini? Perasaan YangYang gak punya keluarga besar, kenapa sekarang rasanya banyak banget yang kenal dia coba?

Berbeda dengan YangYang, Kun masih senyum cerah kearah para tamu. Sampai salah satu rombongan membuat dia menoleh kearah YangYang, karena tangannya dicengkram erat.

"Kenapa?" Bisik Kun khawatir, siapa tahu kan kalo YangYang kebelet.

Tapi yang ditanya cuma ngegeleng, terus dia berdiri siap nyambut tamu. Kun ikutan berdiri, dia mulai senyum ramah lagi.

"Selamat yah." Ucap ibu-ibu berkacamata.

Kun senyum. "Terimakasih."

"Kamu belum kenal saya pasti, soalnya kan saya gak pernah punya akses ketemu cucu sendiri." YangYang ngedecih lirih.

"Cucu?"

"Iya, saya nenek nya YangYang dari mama nya." Seketika Kun mengeratkan apitan tangan nya yang digandeng YangYang, dia sadar sekarang.

"Oh, salam kenal." Respon Kun ramah.

"Duh kok ada si yang mau sama anak ini? Ahahah bercanda, maksud saya kan... Dia anak diluar nikah, apa gak jijik atau gak takut anak kalian malu nantinya?" Ucap satu sosok dibelakang ibu-ibu barusan.

YangYang nyengkram kuat wedding buketnya, emosi dia memuncak tapi belum sempat dia berujar, suara halus Kun lebih dulu mengudara.

"Saya malah berterima kasih atas kehadiran sosok seindah YangYang, dan yang sangat saya syukuri adalah... Tidak ada sosok kalian dikehidupan suami saya, begitupun untuk selanjutnya, saya harap kalian tahu malu untuk tidak datang dikehidupan bahagia kami lagi !!"

Gila... Suara sama wajahnya Kun tetep ramah tapi omongan barusan cukup kasar gak sih? Iya sih YangYang benci neneknya yang ini, cuma mama dia selalu ngasih pengertian buat gak benci orangtua.

"Silahkan menikmati hidangan pesta !! Karena saya tidak ingin memasukkan kenangan buruk dalam album pernikahan kami, silahkan !!" Kun ngebawa tubuh YangYang buat sedikit mundur, terus agak bungkuk buat ngasih jalan ke orang-orang didepannya.

YangYang masih bisa denger caci serta sumpah serapah dari nenek dan tantenya mama dia, dengan begitu mood si pengantin baru itu rusak.

Semuanya tercetak jelas diraut YangYang, bukan cuma Kun yang sadar tapi teman-temannya yang lain juga.

Karena pestanya diiringi band biasa, Haechan langsung ngusulin sekaligus ngajak temen-temennya buat nyumbang lagu.

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang