Obrolan

114 12 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






Sebenarnya memang udah ada rencana sih Kun ngajak orangtuanya ketemu keluarga YangYang, sejauh ini masih rencana aja tapi emang dasarnya takdir gak ada yang tahu, tanpa mengutarakan rencana itu eh udah terwujud duluan.

Iya, tadinya Kun sama mama nya tuh lagi jalan-jalan aja. Lebih tepatnya, Kun dipaksa buat nemenin mamanya nyari barang.

Nah, mereka gak sengaja ketemu YangYang sama kedua orangtuanya disebuah restoran China. Karena udah terlanjur ketemu, jadinya mereka berakhir satu meja.

Keliatan banget raut gak nyaman dari wajah Hendery, tapi sesekali Xioujun nenangin suaminya itu.

"Oh pantes YangYang manis, mama sama papa nya juga cakep gini." YangYang nemenin mamanya yang senyum canggung.

"Terimakasih ibu, kami hanya orangtua biasa saja." Ujar Xioujun.

"Oh iya, soal hubungan anak-anak kita...."

"Maaf, tapi ada baiknya kita membahas hal itu setelah makan saja !!" Ucap Hendery.

Kun natap mamanya yang kaget, terus dia ngambil tangan sang mama.

"Iya maa, nanti yah !! Kita kan rencananya makan dulu." Ujar Kun.

YangYang udah nunduk malu, enggak-enggak... Dia gak marah sama sikap papanya yang lancang karena motong omongan orang, cuma yah tetep ajalah ada perasaan gak enak dihatinya.

Setelah beberapa saat hening, akhirnya makanan tiba sesuai pesanan masing-masing. Mereka mulai makan, setelah mama kun mempersilahkan yang lebih muda untuk memulai acara makan siang bersama ini.

Suasana meja bener-bener hening, yang kedengeran cuma suara kunyahan dan goresan sendok serta garpu. Sesekali YangYang ngelirik Kun, berusaha ngasih sinyal biar bisa nyairin suasana

Akhirnya, acara makan yang lebih terasa mencekam itu selesai. YangYang memulai obrolan dengan topik dessert, untungnya mama Kun ini sangat mudah diajak ngobrol.

"Yang ini enak tante."

"Oh ya?" Anak yang paling muda ngangguk semangat. "Yaudah, tante ikut pilihan kamu deh."

YangYang nyengir. "Oke, kalo gitu biar aku yang pesen aja yah !! Mohon tunggu sebentar."

Melihat tubuh YangYang menjauh, Hendery ngehela nafas pelan. Kemudian raut datar dengan sorot dinginnya kembali dia terapkan, menatap siaga dua sosok didepannya.

"Jadi, apa yang ingin diobrolkan?" Tanya Hendery, dibawah meja tangan Xioujun dia genggam kuat demi menghalau segala risau.

Perempuan satu-satunya disana tersenyum. "Begini, soal hubungan anak-anak kita. Apa boleh putra saya untuk segera menseriuskan hubungan mereka?" Tatapan Hendery menajam.

"Ah maaf, maksud saya bukan memaksa tapi hanya ingin menghindari hal-hal yang orangtua tidak inginkan."

Kun bisa lihat raut marah tapi ada guratan sedih juga diwajah dua sosok didepannya, Kun gak bisa main menyimpulkan, jadinya dia hanya menyimak.

RUMAHWhere stories live. Discover now