Dadakan

148 8 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








Setelah seminggu merenung, akhirnya Shotaro memilih untuk bertemu lelaki yang udah lama gak dia temuin.

Awalnya agak susah buat ngehubungin Sungchan, tapi untungnya Shotaro ngeyakinin Haechan buat bantu.

Karena Haechan juga lagi baik, dia bantuin temennya dan gak diumbar, bahkan ke suaminya sendiri.

Dan berkat bantuan Haechan, akhirnya kurang dari seminggu, Shotaro udah berhasil buat ngehubungin Sungchan.

Sebenarnya nomor lelaki itu belum di hapus, cuma kayaknya akses ke ponsel Sungchan dibatasin dan Shotaro termasuk salah satu nomor yang gak dikasih akses buat ngehubungin nomor itu lagi.

Sakit sih kalo dipikirin mah, tapi bukan itu yang mau dia jadiin topik dipertemuan sekarang.

Srekk

Kursi di depan Shotaro ditarik, ah.. Ternyata sosok yang ditunggu sudah datang.

"Maaf, tapi saya gak bisa lama."

Suasana canggung sangat ketara, Shotaro jadi ingat awal pertemuan mereka diperusahaan. Tapi sayangnya, kali ini lebih terasa lebih dingin dari sebelumnya.

Shotaro tahu kok, masalah ini udah terlanjur dingin. Bahkan bisa jadi Sungchan sudah tidak mengharapkan pembahasan lagi, dia udah berhasil melepas dan melupakan semuanya.

Kalo begitu, ini hanya cara agar Shotaro juga bisa segera melanjutkan hidupnya. Tanpa rasa takut karena tidak pernah berani memulai, jadi sekarang dia hanya harus jujur dan setelahnya pulang.

Iya, begitu lebih baik buat perasaan mereka harusnya. Setelah terungkap, semua harus lebih baik untuk masing-masing.

"Saya bilang kan kalo saya gak bisa lama."

Shotaro sadar, dia natap Sungchan yang bahkan hanya memberikan tatapan datar tanpa binar seperti biasanya.

"Sungchan, kamu masih suka aku?"

Raut datar Sungchan berubah, alis tampannya bertaut dengan jelas.

"Maksud?"

"Kamu jawab aja !! Masih suka atau enggak?"

Sungchan keliatan mikir, rautnya berubah jadi tidak terbaca. Shotaro cuma bisa natap Sungchan resah, bibirnya sudah dia gigit saking gugupnya.

Gak lama, lelaki tinggi itu menatap Shotaro lamat. Setelah menghela nafas, Sungchan mengangguk cepat.

Manik Shotaro ngebola. "I-ini, beneran kan?"

Sungchan senyum, tipis tapi ngena banget dihati Shotaro yang udah lama gak liat hal itu.

"Mau bohongan emang?" Shotaro ngegeleng cepet.

Kali ini raut datar diwajah tampan Sungchan hilang, aura dinginnya pun ikut menguap. Nada bicara tidak lagi semembekukan tadi, sekarang rasanya kembali menghangat walaupun belum sepanas dulu.

RUMAHحيث تعيش القصص. اكتشف الآن