Kondisi

135 10 1
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡





"Bagaimana kondisi anak saya, Dok?" Tanya Doyoung saat seorang lelaki keluar dari ruangan didepannya.

"Pasien beruntung bisa langsung ditemukan dan ditangani karena jika telat sedikit saja, mungkin tidak lagi bisa ditolong. Pasien meminum pembersih lantai cukup banyak, itu juga membuat beberapa reaksi buruk dari tubuhnya. Tapi tenang saja !! Sekarang pasien sudah membaik, biarkan istirahat terlebih dahulu yah !!"

Penjelasan panjang Dokter hanya menguap dipendengaran Doyoung, dia masih gak percaya dengan kondisi yang dihadapi nya sekarang.

"Apa kami sudah bisa membesuk Dok?" Tanya Taeil, dia ngerangkul Doyoung erat.

"Untuk sekarang belum bisa, tapi nanti setelah pasien sadar dan dipindahkan ke kamar rawat biasa, kalian bisa menemuinya disana."

Taeil ngangguk. "Baik, terimakasih banyak Dok."

Si Dokter ngangguk dan berniat pergi, tapi langkah nya tertahan kemudian berbalik lagi untuk melihat dua artis didepannya.

"Maaf jika saya terkesan ikut campur, tapi ada baiknya setelah pasien sadar dan membaik, kalian bisa langsung membawanya konsultasi tentang kesehatan mentalnya, karena saya rasa putra kalian mengalami tekanan besar sampai berpikir mengakhiri semua yang membuat dia tersiksa? Maaf, bukan saya sok tahu tapi sudah bukan sekali dua kali saya menangani hal ini dan salah satu obat terampuh itu yah dari keluarga nya sendiri. Mohon bantu jaga kesehatan mental pasien yah !! Saya permisi."

Taeil melirik suaminya, tangan Doyoung masih meremat kuat ujung kaos yang digunakan. Manik bulatnya tak fokus, belum lagi nafasnya yang menderu hebat.

Dia pernah melihat kondisi Doyoung yang sama seperti ini, saat itu Doyoung juga mengkhawatirkan anaknya yang baru akan masuk sekolah. Banyak hal yang Doyoung takutkan, tapi bukan untuk dirinya.

Tidak masalah jika orang-orang membenci dirinya yang terkesan sok misterius tapi alasan kuat Doyoung untuk menjadi sosok misterius adalah keberadaan Jeno, tidak sekalipun Doyoung berniat menyembunyikan keberadaan Jeno karena takut karier rusak, melainkan Doyoung ingin menjaga agar kehidupan anaknya tidak banyak yang mengusik.

Semua hal yang dia kira awalnya rencana terbaik tapi sekarang malah berbalik menusuknya dari berbagai arah, Doyoung sangat menyesali keputusan bodohnya.

Dia yang sedari awal terlihat tidak perduli dengan keberadaan Jeno, tapi sekarang malah sok iya ingin mengambil alih hidup anaknya yang sudah sangat bebas itu.

Doyoung hanya ingin memastikan segala sesuatu yang diterima anaknya adalah hal terbaik, karena selama dia mengandung Jeno masa sulit seolah enggan meninggalkan mereka.

Doyoung harus sering menahan sakit karena terlalu lama menahan rasa lapar, Doyoung yang tengah hamil tua pernah kerja dibanyak tempat. Doyoung muda, harus menghadapi sendiri pahit manisnya proses kehamilan hingga melahirkan.

Karena hal itulah, Doyoung bekerja keras sampai akhirnya bertemu Taeil yang sanggup menerima dia dan anaknya.

Taeil sosok lembut dan tegas, benar-benar berhasil mendidik Jeno seperti anaknya sendiri. Meskipun tanpa ikatan darah, tapi mereka lebih dekat dari pada Doyoung yang jelas-jelas melahirkan Jeno.

RUMAHOnde as histórias ganham vida. Descobre agora