Keputusan akhir

342 16 4
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡












Setelah kejadian beberapa hari lalu, akhirnya Renjun benar-benar sadar dengan sikap ketat suaminya akhir-akhir ini.

Saat itu Renjun membiarkan kedua anaknya main seperti biasanya, dia bahkan gak pernah berpikir akan terjadi hal yang paling ditakutkan para orangtua.

Awalnya Renjun menyuruh kedua anaknya pulang sendiri, toh rumah YangYang kan cuma disebrang, jadi deketlah buat anak-anak nya main dan pulang sendiri.

Tapi Renjun juga tetep nunggu diluar rumah kok, sambil liatin arah gerbang yang masih dijaga dua security itu.

Lagi asik liatin tanaman baru dihalaman rumahnya, Renjun dikagetkan dengan salah satu security nya yang tiba-tiba lari.

"TANGKAP TANGKAP !!" Teriakan satu security nya yang masih dipos itu bikin Renjun tambah kaget, dia dengan cepat menghampiri pagar.

Ternyata sudah banyak orang yang berkumpul, dan disana Giselle tengah menangis dipelukan YangYang.

"Ini... Kenapa Yang?" Tanya Renjun linglung.

"Gue niatnya nganterin mereka balik kayak biasa, tapi pas Eunseok lari keluar gerbang, tiba-tiba dia didorong masuk kedalam mobil Njun."

Ngedenger penjelasan itu, rasanya jantung Renjun berhenti detak saat itu juga. Dia gak tahu harus apa, pikiran nya tiba-tiba blank.

"Yah yah yahh." YangYang nahan tubuh temennya. "Bangun Jun elah, jangan nambah beban !!" Tapi sayang, kesadaran Renjun telah hilang sepenuhnya.

Karena kejadian itulah, Shohei menjabarkan semua yang terjadi belakangan ini. Hampir sebulan dia nyembunyiin ini, dan selama itu juga Shohei menjaga ketat keluarga nya.

Sudah seketat itu tapi tetap saja ada celah untuk kejahatan terjadi, untungnya warga komplek saat itu tengah ramai, jadi Eunseok berhasil diselamatkan.

Ternyata ketakutan Shohei terjawab, karena si pelaku mengaku sebagai suruhan keluarga nya.

Maka dengan alasan itu, Shohei langsung mengajak keluarganya untuk mengungsi di rumah sang mertua.

"Jadi keputusan kalian gimana?" Tanya Yuta.

Sebagai orangtua, tentu saja Yuta dan Winwin takut terjadi sesuatu yang lebih bahaya pada keluarga anak-anaknya.

"Kayaknya kita bakalan pindah keluar negeri dulu, sambil mastiin anak-anak aman." Jawab Shohei.

"Kalian udah nentuin mau netap dimana buat sementara?" Tanya Winwin, dia lagi meluk Eunseok yang ketiduran dipangkuannya.

"Rencananya masih sekitar Asia sih bu, tapi masih nyari."

"Kalopun di Jepang, pasti gak aman yah?"

Shohei mengangguk. "Papa saya asli sana." Jawabnya pada pertanyaan Yuta.

Mereka sudah berdiskusi sedari selesai makan siang, tapi tetap belum menemukan pilihan yang pas.

RUMAHWhere stories live. Discover now