|| 13 || Get spoiled

31.5K 3.5K 154
                                    


Happy Reading, Moon.

•••

"Ng..."

Badan kecil itu menggeliat, mata yang dihiasi bulu mata cantik mengerjap menyesuaikan cahaya. Manik sayu itu menatap kosong, melamun. Berusaha mengumpulkan nyawa yang masih berjalan-jalan.

"This baby is finally awake, hm? "

Naresh tersentak ketika mendapat elusan lembut pada daun telinganya. Ia menoleh, dan mendapati Zeta duduk di sampingnya sambil bertopang dagu dengan satu tangan.

Naresh mengernyit "I'm not a baby..." bantah nya berbisik serak.

Zeta terkekeh. "I like your expression...cute. "

Naresh mendudukkan diri, bersandar pada kepala ranjang, pandangannya mengedar menatap sekitar, merasa asing.

Ruangan sederhana dengan dua set kasur tingkat, satu lemari kayu, satu meja bundar pendek, dan satu rak berisi buku-buku. Lantainya dialasi karpet bulu yang tampak halus.

"...Di mana?" tanya Naresh.

Zeta mendekat, membawa Naresh ke pangkuannya dengan mudah. Naresh hanya diam, masih merasa lemas.

"Basecamp room."

Naresh mengangguk kecil, mulai menyamankan diri dalam dekapan Zeta. Kepalanya mendusal pelan di leher Zeta, kedua tangannya terkepal di depan dada, dan kedua kakinya merapat, meringkuk dengan posisi duduk.

Zeta membubuhkan satu kecupan di pipi merona Naresh. "Not a baby, hm? " tanyanya menggoda.

Naresh tak menjawab, namun bibir tipis itu mengerucut. Zeta semakin gemas.

"Jangan tidur lagi, kamu belum makan."

Zeta berdiri, dan membawa Naresh dalam gendongan menyamping. Lelaki itu melangkah keluar kamar.

"Awakened? "

Naresh menoleh mendengar suara Zayn, pandangannya mengedar, tidak ada sosok Zen di sana.

Zeta mengangguk kecil. "Mana makan untuk El?" tanyanya setelah mendudukkan diri di samping sang kembaran.

"Itu." Zayn menunjuk sebuah kotak makan di atas meja dengan dagu. Kemudian lelaki itu beralih mengangkat tubuh Naresh dan mendudukkan nya di pangkuan.


Satu kecupan Zayn bubuhkan pada puncak kepala Naresh, membuat empunya menukik alis.

Zeta membuka kotak makan itu. Berisi seporsi nasi, dan lauk yang membuat Zeta mengenyit, hijau semua alias sayuran.

"Sayurnya sangat banyak." komentar Zeta.

Zayn mengangkat bahu sebagai balasan. "Ayah bilang, El sangat menyukai sayuran, jadi aku membeli lauk sayuran yang banyak."

Zeta beralih menatap Naresh dengan heran. "Benar begitu?"

EXTRA REVENGE; Naresh Al.El GanendraWhere stories live. Discover now