|| 28 || A Stab

17K 2.2K 132
                                    


Happy Reading, Oit!
Tandai kalo ada Typo ygy

•••

"Nakal."

Zen mengapit hidung kecil Naresh dengan kedua jarinya. Membuat empunya merengut dan berusaha melepaskan diri.

"Apa sih, Kak?! Sakit!" kesal Naresh.

Zen terkekeh. "Kenapa berbuat seperti itu?" tanyanya.

Naresh mengusap hidungnya. "Cuma bales perlakuan dia selama ini. Itu mah, balesan kecil!" ucapnya.

"Heum. Balasan kecil yang membuat 3 orang celaka." timpal Hayes. Naresh mendelik.

Ngomong-ngomong, mereka saat ini sedang di rooftop sekolah. Membolos. Jangan ditiru!

Naresh yang sebelumnya tidak ada niatan bolos dan lebih niat kembali ke kelas untuk mengerjai Avel, tidak jadi karena sepupunya itu menyeretnya untuk mengikuti mereka.

"Bagaimana latihan kalian di Ignatius?" tanya Zeta pada para sahabatnya itu.

Sendra menoleh. "Berjalan baik."

"Sangat baik hingga punggungnya memiliki cupang cukup banyak." Lakhsan mendengus.

Sendra mendelik. "Diam." geramnya.

Naresh mengernyit. "Ignatius?" beonya.

Zayn menunduk. "Ah benar, kamu amnesia." Ia menepuk jidat. "Itu kelompok yang dipimpin oleh Kak Glenn dan kakak tertua lainnya, El." jelasnya.

"Kakak tertua?"

"Saudara kita dari pihak Daddy."

Naresh melongo. "Saudara kita itu ada berapa sih, Kak? Udah banyak banget deh perasaan. Terus, masih ada dari pihak Daddy juga??" herannya.

Zeta terkekeh. "Putra Daddy ada 3. Di keluarga Ganendra, Ayah yang paling banyak putra." ucapnya.

Naresh semakin melongo. "Nggak ada putri?"

Zen menggeleng. "Semuanya putra. Kita tidak memiliki saudara perempuan sama sekali. Sebelum Bunda meninggal, beliau adalah satu-satunya ratu di rumah."

Naresh mengangguk mengerti. "Eum, Bunda Ananta itu ratu Ganendra." batinnya takjub.

"Oh terus, nama putra Daddy siapa saja?"

"Putra tertua sekaligus cucu tertua Ganendra bernama Seth Zy Ganendra. Putra kedua yang lebih tua dari kak Glenn bernama Ace Zy Ganendra. Lalu putra ketiga dan seumuran dengan kak Glenn bernama Avi Zy Ganendra. Jika kamu mau tahu, hanya para putra ayah yang memiliki nama tengah yang berbeda, seperti kamu, 'El'." jelas Zen.

Naresh mengangguk takjub. "Wahh"

"Topik tentang Ignatius berubah menjadi silsilah keluarga." gumam Lahar. Ia terkekeh geli sendiri.

Kamu harus berhati-hati dengan Kak Seth, Al.

Naresh tersentak, itu suara El! Ia mendongak dan mendapati El melayang di hadapannya dengan posisi terbaik. Kakinya bersila tapi di atas, dan kepala di bawah.

El tersenyum manis. Ia kembali membalik tubuhnya, dan melayang mendekati Naresh.

Al!

Seru El ceria.

EXTRA REVENGE: Naresh Al.El GanendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang