|| 22 || Hurt

23.3K 2.8K 131
                                    


Happy Reading, Moon.

•••

"Jangan, Al!"

Naresh terperanjat. Ia terduduk, pandangannya mengedar mencari sumber suara. "Siapa?" tanyanya, dingin.

"Al..."

Naresh menegang kala merasakan sepasang tangan melingkar pada lehernya.

"Al...ini aku, El."

Naresh menahan napas. "...El?"

"Iya, ini aku."

Bisikan lembut itu tepat di samping telinganya. Membuat bulu kuduk Naresh berdiri seketika. "Hantu...?"

Pelukan itu mengerat, Naresh dapat merasakan hawa hangat menyelimuti punggungnya.

"Bukan hantu. Aku ini roh yang mengiringi langkahmu, tahu!"

Naresh meneguk ludah. "Bukannya sama aja, ya?" batinnya kelu.

"Dengar, Al. Jangan nekat melakukan hal yang akan merugikan dirimu sendiri."

Pelukan dilepas. Sosok El beralih ke hadapan Naresh sambil melayang. Naresh mengerjap, sedikit perasaan aneh muncul dalam hatinya melihat rupa El yang sama dengannya. Ah ya, tentu saja. Tubuh yang sudah cukup lama ia tempati itu milik jiwa yang sekarang sedang melayang di hadapannya.

El mendekatkan wajah, tangan dengan jemari lentik itu bergerak menangkup wajah Naresh, kemudian menyatukan kening mereka. Matanya terpejam, menampakkan bulu mata yang cantik.

"Al, kamu dengar?"

Naresh menunduk. "Kenapa lo pilih jiwa gue buat nempatin raga lo, El?" tanyanya.

El tersenyum, ia beralih memeluk leher Naresh dengan erat.

"Because, i like you. Really like you, Al."

Naresh memejam, dengan ragu menggerakkan tangan untuk membalas pelukan itu. Ia terkejut karena ternyata sosok El bisa ia sentuh.

"Kenapa?"

El terkekeh, terdengar lembut. Apa ini yang para pria Ganendra rasakan kala mendengar ia tertawa? Sehingga mereka begitu menyukainya.

"Kamu membaca novel itu. Dan kamu merasa dendam atas takdir yang aku jalani."

Naresh mengernyit, ia lepas pelukan mereka. "Tunggu, novel? Gimana lo tau?"

El tersenyum lembut, ia elus pipi Naresh. Tubuh itu memang miliknya, Namun yang matanya lihat, adalah sosok jiwa Naresh Al yang asli. Sosok pria tampan dan manis, dengan manik coklat madu yang cerah.

"Al, di dimensi ini, alur cerita novel itu tidak berlaku."

"Hah?"

"Dunia paralel. Saat ini, kamu tidak berada dalam cerita asli novel itu. Kamu berada dalam dimensi yang jauh berbeda, tidak dalam kendali sebuah alur. Kamu sudah tahu bukan? Tokohnya memang sama, namun peran mereka berbeda dengan cerita yang kamu baca."

EXTRA REVENGE; Naresh Al.El GanendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang