|| 40 || Never Better

12.8K 1K 64
                                    


Semua tidak pernah menjadi lebih baik sejak Naresh sakit dan mulai dirawat. Keluarga besar Ganendra kerap diliputi rasa khawatir dan tidak tenang. Kehilangan sosok wanita yang begitu mereka kasihi karena penyakit yang sama tentu meninggalkan trauma dan ketakutan yang mendalam. Kebahagiaan mereka mulai berporos pada si bungsu sejak anak itu kehilangan ingatannya dan menyadarkan mereka bahwa keberadaanya adalah peninggalan yang sangat berharga.

Penyesalan mendalam tentu akan terus menghantui mereka, karena sikap mereka selama ini terhadap peninggalan berharga itu begitu kejam. Naresh adalah harta yang seharusnya mereka jaga dengan baik sejak Ananta kembali ke pelukan sang pencipta. Naresh seharusnya menjadi salah satu hal yang sangat mereka syukuri keberadaanya.

Para Ganendra itu kini berkumpul di depan ruang ICU dengan suasana suram dan berantakan. Kabar mengenai keadaan si bungsu kembali menimbulkan keributan di antara mereka, dan tentunya rasa khawatir dan takut kian semakin menguasai.

"Kita lalai lagi..." Zeta menghela napas lelah, wajahnya pucat. Kali ini, ia yang menemukan Naresh dalam keadaan buruk. Lebih parahnya, ia melihat dengan matanya sendiri bagaimana adiknya itu kesulitan bernapas dan mengalami kejang dengan peluh dan air mata yang membanjiri wajahnya.

"El akan baik-baik saja, terimakasih sudah menemukan keadaan El dan melakukan penanganan darurat sebelum menjadi lebih buruk." Zayn membawa kembaran terkecilnya itu dalam pelukan hangat, membuat Zeta yang sejak tadi menahan tangis langsung meraung menyesakkan menumpahkan perasaanya.

Adair yang berdiri di samping kedua putranya itu tersenyum hangat, kemudian mengusap puncak kepala Zayn dengan lembut sebelum tatapannya beralih pada Zen yang duduk di lantai dengan punggung yang menyandar pada tembok tepat di samping pintu ICU. Adair sudah menyuruhnya untuk duduk di kursi, namun Zen menolak dengan gelengan pelan dan memejamkan matanya. Adair tak mendekatinya dan membiarkan putranya itu sendiri, bukannya tidak peduli, tapi ia hanya memberi ruang untuk Zen menangkan diri tanpa terganggu oleh sentuhan atau bisikan penenang.

Zen tidak pernah membayangkan akan kembali pada situasi seperti ini, bedanya ketakutan dan trauma terbesar dialami oleh Zeta. Beruntung kembaran terkecilnya itu yang berhasil menemukan keadaan Naresh, Zen mungkin sudah tidak sanggup berpikir apa-apa jika ia yang menemukannya, karena ia akan dikuasai rasa takut dan panik. Mau bagaimanapun jika dibandingkan, Zeta lebih pintar dalam mengendalikan diri dibandingkan dirinya.

Asher masih tertidur lelap di kamar inap Naresh karena pengaruh obat bius, ditemani oleh Zavier. Pemuda itu sempat kembali drop saat mendengar keadaan sang adik dan demamnya kembali menguasai tubuhnya.

Keadaan para Ganendra lain tak kalah kacau. Masing-masing dari mereka bersandar pada dinding sambil berdiri ataupun duduk di lantai dengan punggung membungkuk dan kepala menunduk. Tidak ada yang saling menenangkan diri, karena mereka sama-sama merasakan hal yang sama; kacau, khawatir, takut, lelah, sedih, marah, semua rasa itu bekerja sama seolah sengaja membuat mereka putus asa.

"Jantung..., kita harus segera mendapatkan jantung baru untuk El...," Seth bergumam lirih, Ace yang berdiri di sampingnya menoleh sekilas.

Mereka belum diperbolehkan menjenguk keadaan Naresh. Dokter bilang keadaannya kembali kritis dan jantungnya harus segera mendapat penanganan. Operasi transplantasi jantung sangat disarankan.

"Aku─ aku sudah menyuruh anggota untuk mencarinya," tanggap Ace dengan suara serak.

"Kenapa tidak kita minta saja salah satu dari mereka untuk mendonorkan jantungnya?" gumam Seth, lagi.

"Kamu gila?" Ace mendesis tajam, "Mengorbankan satu nyawa lain untuknya, kamu pikir adik kecil kita akan senang jika mengetahuinya?"

"Kita..., hanya tidak perlu memberitahu yang sebenarnya padanya." Glenn menimpali. Pemuda itu duduk di lantai sambil melamun, tatapannya kosong. Seth mengangguk menyetujui mendengarnya.

EXTRA REVENGE; Naresh Al.El GanendraDonde viven las historias. Descúbrelo ahora