6. garis takdir

3.6K 496 19
                                    

Haruto terlihat anteng anak itu dengan serius terus menatap papan tulis yang ada didepan sana berbeda dengan Jeongwoo yang tampak asing bermain game, Jeongwoo sama sekali tak peduli dengan apa yang guru ajarkan didepan toh Haruto juga akan mencatat semuanya, Jeongwoo melirik sekilas terlihat Haruto yang sedang mencatat dan seperti tengah menghitung, buku anak itu penuh dengan tulisan angka-angka sepertinya mata pelajaran yang Haruto sukai itu matematika.

"Ru nanti abang liat ya?"

Haruto tak menggubris wajah anak itu terlihat sangat fokus dengan tangan yang tak henti membuat coretan di buku sebelah nya, jari mungil Haruto juga terus bergerak seperti tengah menghitung angka.

Sesekali dahinya berkerut kebingungan ketika tak menemukan jawaban yang cocok

"Ru?"

"Ish abang diem, adek lagi fokus!"

Jika Haruto sudah menyebut dirinya adek itu berarti Haruto dalam mode serius dan tak ingin di ganggu, Jeongwoo hanya mengangguk kecil dan melanjutkan gamenya ia akan menunggu Haruto sampai selesai.

Tuk!

Dari belakang Junghwan memukul kepala Haruto menggunakan bolpoin, namun Haruto masih tetap tak menggubris anak itu terlihat sangat fokus sampai tak menghiraukan dua abangnya yang mengganggu nya sedari tadi,

Jeongwoo bahkan terus meniup telinga Haruto, Junghwan terus memukul kepala adiknya dengan bolpoin dan buku sesekali bahkan Junghwan melemparkan kertas yang di diremas hingga mengenai kepala adiknya,

Dua bersaudara itu bertos ria setelah puas menjahili Haruto, dari arah samping Jeongwoo melihat mata Haruto yang mulai berkaca-kaca, anak itu sepertinya sudah terlihat kesal benar saja Haruto langsung berdiri dan membawa buku catatatan ke kursi paling depan yang kosong karena siswa itu tidak masuk.

"Kak Haru ijin duduk disini ya? Dibelakang ada setan" Kata anak itu meminta ijin pada satu siswi yang hanya di berikan anggukan olehnya,

"Lah kabur bocah!"

"Habisnya kamu ngejahilin terus!" Sentak Doyoung memukul pelan bahu kekasihnya

"Lucu aja, bentar lagi dia nangis pasti!"

Disaat semua siswa tengah fokus menulis materi yang ada di depan Jeongwoo dan Junghwan malah terus menjahili Haruto meskipun anak itu sudah duduk didepan, namun Jeongwoo tentu saja tak kehilangan akal, Jeongwoo menggunakan kekuatan sihirnya berbisik pelan namun dapat terdengar oleh adiknya

"Ru botol kamu di buang sama Bang Ju"

Berhasil, Haruto langsung menoleh kearah mereka, mata anak itu sudah terlihat berkaca-kaca dengan bibir melengkung kebawah apalagi saat Junghwan memegang botol kesayangannya,

"Jangan huwaaa abang!" Tangis Haruto pecah dan langsung membuat seisi kelas melihat kearahnya,

"Haruto, ada apa?" Tanya pak Guru yang sedang fokus menjelaskan namun ia dibuat terkejut dengan suara tangisan yang tiba-tiba saja kencang dari arah belakang tubuhnya.

"Mimi hiks mimi adek! Abang Ju jangan hiks!"

Haruto berjalan dengan kedua tangan yang berusaha menggapai botol minumnya yang sedang diangkat tinggi-tinggi oleh Junghwan,

Sebelah tangan Junghwan berusaha menahan kepala adiknya yang terus memberontak, ia tak memperdulikan meskipun tangis Haruto bertambah keras.

"BANG JUNKYU HUWAAA BANG JU JAHAT!"

Seisi kelas langsung menutup telinga mereka ketika tangis Haruto membuat tengila mereka rasanya berdengung kencang.

"Makanya tumbuh tuh keatas jangan kesamping, dasar bocil cebol!"


REINKARNASI [SELESAI]Where stories live. Discover now