10. Luka

3.1K 425 9
                                    

"Dek?"

Jihoon perlahan mendekat kearah Haruto, sudah dari kemarin Haruto mendiamkan nya, Haruto bahkan tak mau bertemu dengannya, Haruto hanya menempel pada tiga adiknya saja.

Sengaja hari ini Junkyu menyuruh Junghwan dan Jeongwoo untuk keluar dari rumah karena ia ingin membuat Haruto dekat kembali dengan Jihoon, tak baik juga mereka terus bermusuhan karena bagaimanapun sekarang mereka sudah jadi keluarga.

Namun Haruto tak juga menggubris nya, anak itu masih saja diam dengan tatapan yang sangat aneh.

"Dek?"

Jihoon menepuk pelan pundak adiknya,

"Dek?"

Haruto menoleh dengan perlahan, tatapan anak itu terlihat sangat kosong.

Lantas Haruto kembali menatap kearah depan, kearah kolam renang.

"Abang minta maaf, abang janji gak bakalan bentak adek lagi"

Mohon Jihoon mendudukkan tubuhnya di samping Haruto, tapi Haruto tak juga menjawab, anak itu masih tetap diam, Jihoon memegang tangan Haruto namun tangan adiknya terasa sangat dingin.

"Masuk yu? Badan adek kayaknya belum sembuh"

Sangat Jihoon menarik tangan Haruto, tubuh adiknya tak mau berdiri, wajah Haruto terlihat semakin pucat.

"Atau mau abang gendong?"

Haruto lagi lagi hanya menggeleng, anak itu tak beranjak walaupun hanya satu langkah.

"Dek?"

Jihoon mulai merasakan keanehan, tubuh adiknya terasa semakin dingin, atmosfer yang ada di sekitar kolam pun mulai terasa sangat aneh, Jihoon merasakan energi yang sangat kuat.

Haruto tiba-tiba saja berdiri dan berjalan menuju kearah rumah, Jihoon hanya mengikutinya dari arah belakang, namun baru saja ada di ambang pintu Jihoon dibuat terkejut dengan suara teriakan dari arah kolam renang.

"Abang! Uhuk! Abang-- hah-- ab-"

"Haruto?!"

Jihoon melihat lagi kearah depan, tak ada siapapun disana, Jihoon lantas berlari kearah kolam

Tanpa melepaskan bajunya terlebih dahulu, Jihoon langsung saja menceburkan diri dan menolong adiknya yang tenggelam,

Kedua tangan Haruto terus berusaha menggapai tangan kakak sulungnya, kolam renang yang berukuran tak terlalu besar kini terasa begitu jauh.

"PEGANG TANGAN ABANG DEK!"

Jihoon berhasil menggapai tangan adiknya, Haruto sudah tak sadarkan diri, wajahnya sangat pucat seolah sudah ada di kolam renang dalam waktu beberapa jam.

"ABANG LAGI NGAPAIN?!"

Dengan gerakan patah patah Jihoon melihat kearah balkon, pemuda itu mendongkak dan melihat Haruto yang sepertinya baru bangun tidur memeluk sebuah boneka berada diatas balkon kamar.

"R-ru?"

"ABANG NGAPAIN BERENANG HUJAN-HUJAN GINI? MASUK!"

"H-hujan?"

Jder!

Awan terlihat sangat gelap, padahal tadi begitu terang, hujan juga turun sangat deras.

"Haruto??!" Jihoon tak menemukan siapapun didalam dekapan nya,

"ABANG CEPET NAIK!"

Itu teriakan adiknya yang berasal dari arah balkon, lantas tadi Jihoon bersama dengan siapa?

REINKARNASI [SELESAI]Onde histórias criam vida. Descubra agora