8. hilang

3.3K 455 11
                                    

Rasanya baru beberapa menit Jihoon terlelap tapi ia sudah mendengar suara tangisan adiknya, lagi.

Mata pemuda itu terbuka secara perlahan, Jihoon menemukan Haruto yang menutupi wajahnya dengan sebelah tangan, pemuda itu tampak menangis dalam diam.

"Loh dek kenapa?" Segera saja Jihoon duduk dan meraba kening adiknya,

"Pusing?"

Haruto malah menggeleng membuat Jihoon semakin keheranan, mata Haruto tampak terlihat sayu hidung anak itu sudah memerah dengan pipi yang berlinang air mata.

"Ada yang sakit lagi? Mana yang sakit?"

Namun lagi-lagi Haruto malah menggeleng, sungguh Jihoon rasanya frustasi ia sudah mengantuk dan sangat lelah tapi Haruto sangat sulit di mengerti, Jihoon masih berusaha untuk bersabar, ia tak boleh kelepasan membentak adiknya.

Jihoon menarik nafas dalam, sebenarnya ia sudah ingin mengamuk dan menjitak kepala Haruto saat ini juga.

"Dek, kenapa coba bilang sama abang"

Namun Haruto malah menyembulkan jari kelingking nya "A-abang janji dulu jangan marah.. " Kata anak itu dengan terbata.

Jihoon mengangguk, menautkan jari kelingking nya dengan jari mungil sang adik.

"Adek-- hiks... Adek ngompol abang Huwaaaa"

Tangis Haruto malah semakin bertambah keras, Jihoon bingung harus merasa kesal atau tertawa, ia kesal karena Haruto yang benar-benar seperti bocah tapi ia juga ingin tertawa melihat wajah adiknya yang tampak ketakutan,

Jihoon menyingkap selimut yang menutupi mereka dan benar saja celana adiknya sudah basah, Jihoon hanya bisa menggeleng pelan, pemuda itu lantas turun dari kasur dan mengambil tissue basar serta pakaian baru.

"Adek kenapa bisa sampai ngompol di kasur hah?" Jihoon dengan hati-hati mengangkat tubuh Haruto, di pindahkan ke tempat yang lebih kering.

"Abang tidur mirip orang mati j-jadi adek keburu ngompol hiks.... a-adek udah bangunin abang tapi abang gak bangun"

Untung saja hanya bagian celana kebawah yang basah, karena jika bagian atas Jihoon bingung bagaimana mengganti baju Haruto sedangkan tangan anak itu di infus.

"Kenapa adek gak ke kamar mandi sendiri?"

"Abang ish badan adek lemes gak bisa bangun.. "

Jihoon hanya menggeleng pelan mendengar penuturan adiknya, selesai mengganti celana Haruto dengan yang baru ia menggendong tubuh adiknya dengan sangat hati-hati dan membawa Haruto untuk tidur di kamarnya.

Melihat cairan infus yang sedikit lagi hampir habis, Jihoon menatapnya dan tak lama cairan itu kembali penuh, ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi, berarti Jihoon sudah tertidur cukup lama.

"Nanti kalau ada apa-apa lagi bangunin abang, awas jangan ngompol lagi!"

Haruto yang diledek hanya memalingkan wajahnya, anak itu kembali tertidur dan enggan untuk menanggapi Jihoon.

"Dasar bocah masih ngompol"



*******



Kondisi Haruto sudah membaik anak itu bahkan kini sudah berlarian dihalaman rumah sambil mengejar anjing tetangga, Junkyu yang sedang mengawasi hanya tertawa kecil melihatnya.

Seharusnya Haruto hari ini sekolah tapi Junkyu hanya takut kondisi Haruto tiba-tiba saja drop, Jeongwoo dan Junghwan saja harus pergi secara diam-diam dan membohongi anak itu bahwa Junghwan dan Jeongwoo akan pergi ke rumah teman mereka bukan ke sekolah, karena jika Haruto tahu kedua abang nya akan sekolah anak itu pasti menangis

REINKARNASI [SELESAI]Where stories live. Discover now