24. Gadis ku

2K 352 25
                                    

"Abang sedang apa?"

Tengah malam Haruto terbangun, meskipun tubuhnya masih lemah tapi ia paksa untuk berjalan, Haruto tak enak untuk membangunkan Junkyu yang ada di sampingnya, rasanya hari ini Haruto sudah banyak merepotkan keempat kakaknya

Haruto berjalan menuju dapur, perutnya lapar jadi ia berniat untuk membuat roti panggang dan segelas susu tapi langkah Haruto terhenti ketika mendengar suara geraman tertahan, anak itu memberanikan diri untuk mengintip dan ternyata didekat lemari pendingin ada seseorang yang tengah berjongkok.

Haruto sangat mengenali orang itu, dari belakang bahkan sangat jelas bahwa dia adalah Jeongwoo.

"Abang.. " Haruto berjalan semakin mendekat, tapi Jeongwoo tak juga menyadari keberadaannya.

"Abang sedang apa?"

Degup jantung Haruto bertambah dua kali lipat, langkah anak itu terhenti ketika melihat ada bercak darah di sekitar tubuh kakaknya.

Grrrr...

"Hah?!"

Haruto segera membekap mulutnya, anak itu beringsut mundur sampai menabrak tembok. Sekuat mungkin Haruto menahan untuk tidak berteriak di tengah malam seperti ini.

Air mata Haruto mengalir deras, tubuhnya terasa semakin lemas ketika melihat Jeongwoo berlumuran darah, tangan pemuda itu memegang kelinci yang sudah tak berbentuk hanya menyisakan kepala, taring panjang serta mata berwarna merah menyala membuat Haruto ketakutan.

Jeongwoo melemparkan kepala kelinci kedekat meja makan, pemuda itu lantas merangkak dan mendekati adiknya. Air liur bercampur darah menetes dilantai, Haruto menggeleng kencang ia ingin berlari namun tubuhnya sangat sulit untuk digerakan.

"Jangan.. Jangan... "

Grrrr...

Slurp

Haruto merasa pipinya basah bercampur bau anyir yang begitu menyengat, Jeongwoo semakin mengukungnya, gerak tubuh Haruto benar-benar terbatasi hingga kepala Jeongwoo semakin dekat dengan wajahnya. Mata Haruto bahkan sudah terpejam ketakutan, Haruto meringis ketika kuku tangan yang begitu tajam menggores tangannya.

"Irene, gadis ku.. "

Bruk!














************









"Haru!"

"Haru bangun dek!"

"Haru!"

"Hah... Hah... Hah..."

Nafas Haruto berderu cepat, jantungnya berdetak tak seperti biasa, dada Haruto tiba-tiba saja sesak dan kepalanya menjadi pening. Haruto terbangun dengan keringat bercucuran anak itu melihat kearah Junkyu yang sedang menatapnya cemas.

"Kamu mimpi buruk?"

Haruto melihat kearah jam dinding, jam menunjukkan pukul 2 dini hari, Haruto melihat kearah sekitar ternyata ia ada didalam kamarnya bukan dapur. Haruto berlari kearah cermin ia mengamati wajahnya yang tak terdapat noda darah.

"Kamu kenapa Ru?"

Junkyu sungguh dibuat heran dengan adiknya. Tadi lebih tepatnya 10 menit yang lalu Junkyu terbangun karena merasa haus pemuda itu pergi kearah dapur dan membuat minuman tapi saat kembali kedalam kamar adiknya Junkyu menemukan Haruto yang terlihat gelisah, anak itu terus meracau tak jelas bahkan sulit untuk dibangunkan.

REINKARNASI [SELESAI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt