39. puncak penyiksaan🔞

3.3K 301 79
                                    

Sejenak mereka tertegun melihat bagaimana tubuh adik mereka yang terkulai lemah, mata anak itu terpejam dengan nafas yang terdengar berat.

"Haruto!"

Namun mereka hanyalah bayangan, tangannya menembus tubuh Haruto yang kini semakin lemah

"Ayah!"

Jaehyun menarik tubuh Junkyu, pria itu menggeleng pelan "Terlambat, kita hanya kembali ke masalalu untuk melihat perlakuan bejad kalian bukan untuk menyelamatkan adik kalian"

Sedangkan yang membuat Haruto terluka begitu parah hanya diam termenung dengan air mata yang tak berhenti mengalir membanjiri pipinya, Jihoon bahkan menarik diri jauh dari ketiga saudaranya, pemuda Park itu terus menangis mengingat kelakuan bejad dirinya yang dulu, melihat bagaimana tubuh Haruto sekarang dipenuhi oleh luka cambuk dan wajah anak itu terdapat banyak memar.

Hingga pintu di buka mengalihkan atensi mereka, Junghwan datang dengan langkah lebar. Haruto tampak masih diam hingga ketika Junghwan bersuara anak itu mendongkak melihat kearah kakaknya.

"Bagaimana rasanya kembali menjadi anak buangan?"

Untuk kesekian kalinya Haruto melihat sosok menyeramkan itu ada dibalik tubuh kakaknya, wajah Haruto terlihat gelisah bukan karena Junghwan yang kini mulai menyakiti fisiknya melainkan karena kehadiran sosok menyeramkan yang membuat nafas Haruto seolah tercekik

"Setelah kita mendapatkan kristal keabadian yang ada didalam tubuhmu, maka kau akan bebas dari penyiksaan"

Sret!

"Akh!"

Air mata Haruto tak lagi membuat Junghwan luluh, tatapan penuh permohonan dari adiknya bahkan tak membuat Junghwan iba sama sekali, ia benar-benar dibutakan oleh keinginan nya menjadi abadi.

Junghwan bahkan tertawa puas melihat banyak sekali luka cambukan ada kaki adiknya, pemuda itu membuka baju Haruto dengan paksa membuat Haruto kini bertelanjang dada.

"Abang dingin.. " Tangan Haruto berusaha untuk mengambil kembali baju yang sudah sobek itu namun Junghwan malah membuangnya semakin jauh, gerak tangan Haruto terbatasi oleh rantai yang membelenggu kedua tangannya, anak itu hanya menatap Junghwan berharap kakaknya akan memberikan keringanan.

"Abang, adek mohon.. dingin.. "

"Aku tidak peduli, kau harus mati!"

Junghwan menekan dada adiknya, berharap simbol itu muncul namun hanya erangan kesakitan yang keluar.

"Abang BERHENTI S-SAKIT ABANG AMPUN!"

"Sialan kenapa simbol itu tidak mau keluar!"

Junghwan terus menekannya dengan paksa tapi tetap saja sia-sia, tak ada satu tutuk pun cahaya yang muncul,

"A-abang... sakit.. abang.. "

Nafas Haruto semakin tercekat, dadanya bertambah sesak dan rasanya jantung Haruto akan keluar saking kuatnya Junghwan menekan energi.

"Abang... " Lirih Haruto yang sudah tak kuat dengan rasa sakit pada dada sebelah kirinya.

"Bajingan! Kenapa kau tidak mau mengeluarkannya?!"

"CEPAT KELUARKAN!"

"kau rupanya mau bermain-main denganku sialan!"

"Abang mau apa?!"

Haruto kembali dibuat panik, rasa sakit pada dadanya belum sembuh namun Junghwan malah menarik kedua kakinya, menggenggam kedua kaki Haruto dan menekannya dengan sangat kuat, Haruto seketika menjerit kesakitan ia merasa kakinya di timpa oleh sesuatu yang yang sangat berat dan runcing, darah bahkan keluar dengan sendirinya, perlahan Haruto merasakan kakinya tak lagi berfungi ia tak bisa menggerakannya namun rasa sakit itu semakin menjadi, jeritan kesakitan nya bahkan teredam tak menimbulkan suara sama sekali.

REINKARNASI [SELESAI]Where stories live. Discover now