34. rencana Junkyu

1.9K 324 43
                                    

Jeongwoo memperhatikan dari kejauhan adiknya yang sedang duduk terdiam sambil menonton televisi, selama beberapa hari ini mereka selalu ada didalam kamar dan belum pernah menemui Haruto secara terang-terangan jika adiknya sedang ada didalam kamar baru mereka boleh keluar.

Disamping Haruto selalu ada Jaehyun yang menemani, gerak tubuh anak itu masih terbatas bahkan masih cukup kesulitan untuk memegang sesuatu dalam waktu lama, pasti bendanya akan terjatuh.

"Ayah ambilkan dulu makan siang kamu, sebentar ya?"

Haruto hanya memberikan anggukan singkat, matanya terus terfokus pada tayangan film kartun yang ada dilayar televisi.

Sebenernya jauh didalam lubuk hatinya Haruto merindukan kehangatan rumah ini, di ruangan ini biasanya ada Junkyu dan Junghwan yang menjahili nya, mereka akan tertawa puas melihat wajah memelas Jeongwoo berakhir dengan omelan sepanjang hari dari Jihoon karena mereka terlalu berisik, setiap sudutnya masih tetap saja belum ada perubahan.

Tanpa sadar matanya kini sudah berkaca-kaca, Haruto tak munafik ia merindukan keempat kakaknya tapi Haruto harus tau posisinya sekarang, setelah ia sembuh nanti Haruto berjanji tak akan lagi merepotkan keluarga park, ia akan hidup mandiri tak peduli di perkotaan atau kembali kedalam hutan.

Jika Haruto terus berada dirumah ini, ia takut akan kembali membawa sial pada keluarga Park. Jihoon dan ketiga adiknya juga sudah benar-benar membencinya, bahkan perkataan Junghwan tentang ia yang menjadi anak buangan masih terngiang-ngiang di kepalanya

10 menit telah berlalu namun Jaehyun belum juga kembali, pintu utama tidak di kunci, otak kecilnya seolah menyuruh Haruto untuk keluar sekarang juga, ia tak bisa merepotkan Jaehyun jauh lebih lama, tubuhnya benar-benar lemah dan sangat menyusahkan, Jaehyun juga pasti sudah keluar banyak uang untuk merawatnya yang entah bisa sembuh atau tidak, percuma juga Jaehyun mengeluarkan banyak uang jika Haruto tak akan bisa bertahan lebih lama, ia akan kembali kedalam hutan dan membusuk disana.

"Mau kemana?"

Kursi rodanya tak lagi bergerak, Haruto kesulitan untuk mendorong, ada seseorang yang menahannya dari belakang dan Haruto tahu itu bukan Jaehyun, melainkan Jeongwoo, suara berat dan dingin yang membuat tubuh Haruto seketika bergetar hebat, degup jantungnya semakin bertambah kencang saat hembusan nafas Jeongwoo menyapu belakang lehernya.

Tak kehabisan akal, Haruto hendak berdiri tapi kakinya benar-benar tak bisa menopang berat tubuhnya sendiri, tubuh anak itu terhuyung kedepan namun tangan kekar Jeongwoo telah jauh lebih dulu menahannya.

Mata Haruto terpejam, tanpa sadar tangannya mencengkram erat pergelangan tangan kakaknya.

Dapat Jeongwoo rasakan tangan Haruto yang berkeringat dingin, deru nafas adiknya yang mulai memberat dan juga tubuh Haruto yang semakin bergetar ketakutan.

"Shttt.. jangan takut, aku minta maaf"

Bisik Jeongwoo berusaha menenangkan, tangan kekarnya membawa Haruto kedalam gendongannya.

"Haru?" Jaehyun baru saja datang membawa nampan yang berisikan makanan dan segala obat yang harus di konsumsi oleh si bungsu, tapi Jeongwoo telah lebih dulu membawa putranya masuk kedalam kamar.

"Ada apa Jeo?" Tanya Jaehyun kebingungan ketika melihat Jeongwoo yang membaringkan tubuh Haruto dengan hati-hati diatas tempat tidur.

"Tidak apa-apa ayah, aku hanya membawanya kedalam kamar untuk istirahat"

Mata Haruto tak terbuka sedikitpun, Jeongwoo yang mengetahui kalau adiknya masih ketakutan berpamitan untuk keluar dari kamar. Namun sebelum itu ia menyempatkan diri untuk mengecup singkat kening adiknya.

REINKARNASI [SELESAI]Where stories live. Discover now