REINKARNASI [SELESAI]

23. Kristal keabadian

"Ayah"

Ketiga bersaudara Park menunduk hormat pada seorang pria yang duduk di singgasana yang dibalas oleh senyuman teduh yang menenangkan hati.

"Kalian merasakannya?"

Serempak ketiga saling menatap, namun anggukan kecil mereka berikan, Park Jaehyun hanya mengulas senyum teduh melihat bagaimana ketiga putranya masih sama seperti dulu.

"Pertemuan kalian bukan tanpa alasan, ada satu dua hal penting yang membuat kalian saling terikat terutama kau, Park Jeongwoo, dia memiliki ikatan kuat dengan mu"

"Tapi siapa dia sebenarnya ayah, aku bahkan tidak bisa membaca pikirannya"

Jaehyun hanya memberikan satu buku kuno pada putra keduannya

"Suatu saat nanti kalian pasti akan mengetahuinya, waktu akan menjawab semuanya dan disaat waktu itu tiba ayah harap kalian memilih keputusan yang tepat"

"Nak, darah yang mengalir didalam tubuh kalian bukan darah penyihir murni, kalian tidak abadi seperti ayah, kalian hanya bisa bertahan seperti manusia biasa namun kalian memiliki kekuatan jauh lebih kuat dari manusia biasa. Beberapa kelompok penyihir bahkan memiliki pantangan untuk bisa membuat hidup mereka abadi, semuanya tertulis didalam buku itu"

Jaehyun mengulas senyum, menatap foto mendiang istrinya "Penyihir tidak bisa hidup abadi jika menikah dengan manusia, maka salah satunya harus dikorbankan. Ibu kalian mengorbankan dirinya sendiri setelah kelahiran Junghwan dan itu sebabnya kalian terlahir sebagai manusia bukan penyihir seperti ayah"

"Kalian bisa hidup abadi setelah menemukan batu kristal yang tertanam pada jantung seorang anak yang terpilih dan memiliki jiwa murni serta iblis kegelapan bersemayam didalam tubuhnya"

**********

"Dengan batu Kristal itu kalian bisa hidup abadi dan kalian tidak akan terkalahkan"

"Kita harus cari anak itu!"

Junkyu menatap pada buku kuno yang diberikan oleh ayahnya, buku yang berisikan banyak sejarah serta mantra yang belum pernah mereka pelajari. Namun buku itu tidak bisa dibuka, hanya seorang anak yang memiliki jiwa suci yang bisa membukanya.

"Kita bunuh dan kita ambil batu kristal keabadian!" Junghwan menyeringai, pemuda itu sudah membayangkan akan menjadi penyihir paling kuat.

"Tapi gimana caranya kita bisa menemukan anak itu?" Kini giliran Jeongwoo yang berbicara, ketiganya terdiam karena Jaehyun sama sekali tak menyebutkan ciri-cirinya.

Tapi dering ponsel Jeongwoo memecah keheningan, membuat ketiganya segera menoleh, mereka memberikan tatapan bertanya.

"Hall-"

"BARUAN ANJING ADIK KALIAN SEKARAT!"

Tut!

"Adik- HARUTO!"

Junghwan menepuk jidat, ia tak ingat, sungguh mereka selama hampir 1 jam terus merenung berdiam diri didalam hutan setelah perbincangan penting dengan ayah mereka sampai mereka lupa kalau Haruto masih sakit.

"Gue lupa, sekarang gue udah punya adik!"

***********