1

2K 108 2
                                    

"bunda, ruru berangkat dulu iya, udah ditungguin jewu sama jeje" ucap haruto, pemuda manis yang menyebut dirinya sendiri dengan panggilan ruru.

Dimana haruto berbicara pada ibunya yang tengah mencuci peralatan makan, yang  telah digunakan oleh haruto, ibu dan juga ayahnya ketika sarapan tadi.

"heum" gumam mashiho, merespon ucapan anaknya.

Haruto kini terlihat melangkah mendekati mashiho, setelah memasukan kotak bekal yang mashiho siapkan untuknya.

"cup"

Kecupan haruto berikan pada mashiho, sebelum dirinya benar-benar melangkah keluar dari kediamannya.

Dimana kini haruto sudah berada di depan gerbang rumah miliknya, yang menampilkan jeongwoo dan juga jaehae yang masing-masing menaiki motor besar.

"mau dibonceng sama siapa hari ini ru?" tanya jaehee, pada haruto.

"huem....?" haruto terlihat berpikir, sebelum pada akhirnya melangkah mendekat kearah motor jaehee.

"jewu, hari ini ruru sama jeje iya" ucap haruto yang kini terlihat tengah dipasangkan helm oleh jaehee.

Jeongwoo menganggukkan kepalanya, mengiyakan ucapan haruto, yang kini terlihat menaiki motor milik jaehee.

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
our sweet secret
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝

Tidak butuh waktu lama untuk haruto, jeongwoo dan juga jaehee sampai ke sekolah mereka, terlebih dengan kemampuan jaehee dan juga jeongwoo dalam mengendari motor.

"ish, mulai besok ruru mau minta ayah aja yang nganter, soalnya kalau sama jewu atau jeje selalu enggak pernah bener kalau boncengin ruru" ucap haruto dengan wajah kesalnya, setelah turun dari motor milik jaehee.

"iya kan biar enggak terlambat ru, lagi kan lu juga enggak kenapa-napa" ujar jaehee, yang kini tengah melepaskan helm di kepala haruto.

Haruto yang mendengar hal itu pun hanya mengerucut bibirnya, karena jika dirinya meminta bantuan pada jeongwoo, maka jeongwoo akan lebih memihak jaehee jika menyangkut cara mereka mengendari motor.

"udah, jangan cemberut kaya gitu. Ntar mulai besok, gw sama si kutub utara bakal bawa motor hati-hati" ucap jaehee.

Yang tentunya saja hanya sebuah bujukan, karena nyatanya jaehee, maupun jeongwoo akan melupakan segala hal, jika sudah berada diatas motor besar milik mereka masing-masing.

"bener iya?" tanya haruto memastikan.

"iya, iya kan kutub" jawab jaehee, meminta bantuan pada jeongwoo.

"hm" gumam jeongwoo dengan kepala yang mengangguk, mengiyakan ucapan jaehee.

Baru saja haruto akan tersenyum senang, namun diurungkan karena melihat sesuatu hal yang menunjukkan bahwa kedua sahabatnya itu berbohong padanya.

Dimana hal itu membuat haruto mencebikan bibirnya kesal, sebelum pada akhirnya meninggalkan jeongwoo dan juga jaehee, setelah dirinya menghentak-hentak kan kakinya kesal.

"lah ko masih kesel" bingung jaehee.

Sebelum pada akhirnya jaehee menyusul haruto, yang diikuti oleh jeongwoo dibelakangnya.

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
our sweet secret
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝

"ruru, ko lu ninggalin gw sama kutub utara sih? Kan gw sama kutub utara udah janji enggak bakal kaya gitu lagi" ucap jaehee setelah berhasil menyusul haruto yang sudah duduk manis dikelas.

Haruto tidak menjawab, namun dirinya kini terlihat bangun dari duduknya dan memperlihatkan suatu gerakkan pada jaehee yang kini terlihat tersenyum canggung dan juga jeongwoo yang kini terlihat mengalihakan pandangnya ke asal arah, asal tidak menatap haruto yang menangkap kebohongan mereka berdua.

Dimana tadi haruto bergerak meniru jaehee yang ketika berbohong akan menggerakkan telapak kakinya ke kanan dan kiri, juga meniru gerakan jeongwoo yang ketika berbohong akan tanpa sadar nengarahkan tangan kanannya kebelakang tubuhnya.

Melihat respon jeongwoo dan juga jaehee, membuat haruto semakin kesal dan berniat untuk mendiami ke-dua sahabatnya itu.

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
our sweet secret
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝

"tring.... tring... tring..."

Bel sekolah telah berbunyi, menandakan waktunya haruto, jeongwoo dan juga jaehee untuk pulang kerumah masing-masing.

"ruru, udah dong ngambeknya. Gw enggak bisa nih lu cuekin, rasanya kaya enggak makan seminggu gw" ucap jaehee mencoba membujuk haruto kembali.

Dimana satu hari ini, haruto sama sekali tidak berbicara dengan mereka. Bahkan saat istirahat tadi, haruto memilih beristirahat dengan yang lain, dibandingkan dengan jaehee dan juga jeongwoo yang berusaha meminta maaf dan membujuknya.

Haruto masih tidak menjawab, bahkan bibir mengerucutnya pun masih terpatri diwajah manisnya, dengan tangan yang sibuk memasukan perlengkapan sekolahnya untuk kembali masuk kedalam tas nya.

"ruru" panggil jeongwoo.

Yang membuat haruto refleks menatap kearah jeongwoo, yang kini memberikan dua buah coklat kearah haruto, yang kini terlihat menerima coklat itu dengan wajah yang menampilkan senyum senang.

"ehe, ruru udah enggak marah ko. Sekarang ayo pulang" ucap haruto, lalu melangkah meninggalkan kelas.

"lu ngasih coklat ke ruru, emang udah izin sama bunda cio?" tanya jaehee pada jeongwoo.

Jeongwoo tidak menjawab, hanya memperlihatkan layar ponselnya yang menampilkan percakapan jeongwoo, yang meminta izin memberikan coklat ke haruto pada mashiho.

"lu emang terbaik kalau urusan ruru ngambek, tapi ngomong-ngomong tuh coklat lu beli kapan?" ucap jaehee.

"jangan bilang coklat dari fans-fans lu?" lanjut jaehee bertanya dan menatap horor kearah jeongwoo, yang kini mengusak tengkuk rambutnya.

"si anjing, kalau ruru tahu lebih marah nanti" ucap jaehee menatap tidak percaya kearah jeongwoo.

Baru saja jeongwoo akan menjawab ucapan jaehee, tiba-tiba saja kepala haruto menyembul didepan pintu menatap kearah jeongwoo dan juga jaehee, yang mana membuat jeongwoo mengurungkan ucapannya.

"jeje sama jewu enggak mau pulang?" tanya haruto.

"mau ko, tadi si kutub kehilangan pulpennya, jadi jeje tadi bantu kutub dulu ru" jawab jaehee, yang kini melangkah menyusul haruto dan diikuti oleh jeongwoo.

"terus pulpennya udah ketemu?" tanya haruto.

Jeongwoo dan jaehee pun mengangguk kan kepala mereka secara bersamaan, mengiyakan pertanyaan haruto.

"iya udah ayo pulang" ucap haruto yang kini menggandeng lengan jeongwoo disebelah kanan dan lengan jaehee disebelah kiri.

"terus ruru sekarang mau dibonceng jewu, terus jeje sama jewu juga enggak boleh ngebut, kalau ngebut ruru beneran minta anter ayah mulai besok" lanjut haruto.

"iya ruru/hm" jawab jaehee dan jeongwoo secara bersamaan.

Yang membuat haruto tersenyum senang, dengan tangan yang semakin mengeratkan pegangan pada lengan jeongwoo dan juga jaehee.





























╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
our sweet secret
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝

Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk meninggalkan jejak dukungan berupa vote, kritik, saran dan juga masukan. Terimakasih ^^

Our Sweet SecretOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz