20

353 48 0
                                    

Sepulang dari pertandingan, jeongwoo dan juga jaehee pun bergegas menuju kediaman keluarga kanemoto, setelah meminta izin pada bobby untuk pulang lebih awal.

"tok... tok... tok..."

Ketukan jeongwoo layangkan, pada pintu kamar haruto beberapa kali.

Sebelum akhirnya jeongwoo membuka pintu kamar milik haruto, setelah jaehee meminta izin pada haruto bahwa mereka berdua akan masuk ke kamar haruto.

"ish udah dilarang masuk, masih aja masuk" ucap haruto dengan suaranya yang parau dan juga lemah.

Ketika mendapati jeongwoo dan juga jaehee, yang tidak mendengarkan larangannya.

Jeongwoo melangkah mendekat ke arah haruto yang berbaring, dimana diikuti oleh jaehee.

"jewu" tegur haruto, saat jeongwoo memeriksa keningnya.

"hm?" gumam jeongwoo, dengan satu alis yang terangkat.

"ja...,-"

"kayanya gw emang ditakdirkan untuk enggak bisa ngelawan ruru" ucap jaehee, membuat haruto tidak jadi mengatakan hal yang ingin dia katakan pada jeongwoo dan juga jaehee.

"eung?" bingung haruto, dengan mata yang mengerjap beberapa kali.

Yang membuatnya terlihat seperti anak kucing yang meminta di beri makan dan hal itu membuat jeongwoo, maupun jaehee merasa gemas pada haruto.

Namun jaehee ataupun jeongwoo terlihat menahan diri agar tidak memeluk haruto, dengan alasan yang berbeda.

Jaehee yang tidak ingin haruto marah, Karena dirinya yang memeluk haruto yang sedang sakit.

Lalu jeongwoo yang tidak memeluk haruto, karena masih ada jaehee disana.

"gw harus pulang ru, ada sedikit masalah dirumah" ucap jaehee memberitahu alasannya mengatakan hal yang sebelumnya.

Lalu setelahnya, jaehee pun melangkah pergi meninggalkan kamar haruto, setelah izin dan juga mengucapkan cepat sembuh pada haruto.

"jewu kenapa?" tanya haruto, pada jeongwoo yang menyembulkan kepalanya keluar pintu.

Yang mana jeongwoo tengah memeriksa, apakah jaehee sudah benar-benar pergi atau belum.

Setelah memastikan jaehee benar-benar pulang dan tidak akan kembali ke kamar haruto.

Jeongwoo pun memasukan kembali kepalanya, juga menutup pintu kamar haruto kembali.

Lalu jeongwoo pun terlihat kembali melangkah mendekat ke arah haruto, yang kini duduk bersandar pada kepala ranjang miliknya.

"udah ruru bilang jangan ngedeket, masih aja ngeyel, nanti kalau kamph...,-"

Ucapan haruto terpaksa berhenti, karena jeongwoo yang tiba-tiba saja menempelkan bibirnya pada bibir haruto.

Hanya menempelkan, tidak ada lumatan ataupun hal lain yang jeongwoo lakukan, selain hanya menempelkan bibirnya pada bibir haruto.

"jewu apa-apan sih ih" ucap haruto mencibakan bibirnya kesal, setelah jeongwoo menjauhkan diri darinya.

Meskipun haruto berkata seperti itu, tetapi wajah merahnya menjelaskan hal sebaliknya dari apa yang diekspresikan oleh haruto.

Membuat jeongwoo tersenyum kecil akan tingkah haruto, juga membuatnya refleks memajukan tubuhnya kembali.

"jewu mau apa?" ucap haruto, menahan tubuh jeongwoo untuk mendekat.

Jeongwoo tidak mengindahkan pertanyaan haruto yang terlihat gugup, malahan dirinya mengarahkan tangannya untuk meraih pinggang haruto.

Our Sweet SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang