18

358 44 3
                                    

"iya udah bagus kalau lu nerima tawarannya om ji, berarti gw bisa monopoli ruru sepuas gw" ucap jaehee.

Saat jeongwoo memberitahu dirinya dan juga haruto, bahwa jeongwoo sudah menyetujui tawaran akan ayahnya, yang memintanya untuk bekerja dikantor.

Dimana kini jaehee, jeongwoo dan juga haruto membahas hal itu  disebuah tempat makan cepat saji.

Yang mana mereka berada disana, setelah haruto selesai membeli beberapa novel, juga beberapa buku lainnya disebuah toko buku yang terletak beberapa toko dari tempat makan saji yang mereka datangi saat ini.

"santai dong, mata lu udah kaya mau ngebunuh gw aja" ucap jaehee, ketika jeongwoo menatapnya begitu tajam.

Lalu, disaat jaehee akan kembali mengatakan sesuatu, pelayan yang membawa pesanan miliknya, jeongwoo dan juga haruto pun datang.

Yang membuat jaehee mengurungkan niatnya, untuk mengatakan sesuatu hal yang dapat memancing emosi jeongwoo.

"ru" ucap jaehee memanggil haruto yang tengah menikmati pesanan miliknya.

"iya jeje?" ujar haruto, merespon panggilan jaehee.

"ada yang ganggu pikiran lu?" tanya jaehee.

"enggak ko, enggak ada yang ganggu pikiran ruru" jawab haruto.

"bohong" ucap jaehee.

"ruru enggak bo...,-"

Haruto menghentikan ucapannya, ketika jeongwoo mengangkat piring milik haruto dan menghadapkannya ke arah haruto.

"ruru beneran enggak bohong, ruru emang lagi mau makan salad sayur aja" ucap haruto, setelah diam beberapa saat.

Salad sayur adalah makanan yang akan haruto makan, ketika pikirannya terganggu dan ataupun ketika haruto mendapati suatu tekanan dari luar, yang bersangkutan dengan jeongwoo dan juga jaehee.

Tentu saja jeongwoo dan jaehee sangat mengetahui hal itu, sehingga kini keduanya menatap menuntut penjelasan dari haruto.

"jewu, jeje, ruru beneran enggak kenapa-napa dan enggak ada yang ganggu ruru" ucap haruto.

"ruru beneran cuma lagi mau makan salad sayur aja" lanjut haruto.

Dimana haruto mengatakan hal itu, dengan tatapan yang menatap lurus ke arah ruang kosong diantara jeongwoo dan juga jaehee, yang duduk dihadapannya.

Yang mana hal itu lah, yang menjadi sebuah jawaban untuk jaehee dan juga jeongwoo, yang kini terlihat saling bertukar tatap, sebelum kembali menatap ke arah haruto.

"ok gw sama kutub percaya" ucap jaehee.

Setelah mengatakan hal itu, jaehee terlihat memanggil pelayan kembali, yang membuat haruto menatap tanya ke arah jeongwoo.

Namun jeongwoo tidak mengidahkan pandangan bertanya haruto dan memilih untuk mengalihkan atensinya pada pelayan, yang saat ini berdiri disamping jaehee.

Haruto yang diacuhkan oleh jeongwoo pun, kini terlihat mencebik kesalkan bibirnya, lalu kembali memakan salad yang dirinya pesan, dengan rasa kesal pada jeongwoo.

"lu kenapa ru?" tanya jaehee.

Setelah mengatakan pesanan baru yang ingin dirinya pesan, pada pelayan yang saat ini kembali pergi untuk menyiapkan pesanan miliknya.

"ruru enggak apa-apa" jawab haruto.

Yang mana jawaban haruto sama sekali tidak sesuai dengan ekspresi, yang dirinya tunjukan saat ini.

Jaehee yang merasa bingung pun, menatap ke arah jeongwoo, dengan tatapan bertanya, namun tidak diidahkan oleh jeongwoo.

"ais, bener-bener dah, kudu sabar-sabar nih gw" gumam jaehee.

Our Sweet SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang