22

316 54 2
                                    

Waktu telah menunjukan pukul empat sore, dimana haruto sudah berada dirumahnya sejak lima belas menit yang lalu.

Dimana kini dirinya kembali hanya berbaring, karena merasakan pusing yang teramat dikepalanya.

Dan disaat matanya sudah terpejam, tiba-tiba saja telinganya menangkap sedikit suara keributan dari luar kamarnya.

Membuat haruto yang masih menutup matanya menghela nafas panjang, karena sudah menebak siapa yang membuat sedikit keributan diluar kamarnya.

Dejavu yang selalu terjadi dikehidupannya, selama mengenal jaehee dan juga jeongwoo.

Beberapa saat setelahnya, akhirnya keributan kecil itu berhenti dan beralih menjadi sebuah ketukan pintu.

"masuk aja bund" titah haruto, dengan suara serak dan juga mata yang masih terpejam.

Dimana setelah itu, haruto dapat mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka.

Haruto pun membuka sedikit matanya dan hal pertama yang dia lihat adalah, mashiho yang membawa nampan.

Lalu jeongwoo dan jaehee, yang berdiri dibelakang mashiho, memegang sisi pipi mereka.

Yang haruto bisa tebak, bahwa ibunya sudah menarik jabang rambut jeongwoo dan juga jaehee, karena membuat sedikit keributan, didepan kamarnya.

"seneng banget sih ru kayanya ngeliat gw sama si kutub menderita" ucap jaehee, saat melihat haruto tersenyum dibalik wajah pucatnya.

Juga saat mashiho telah keluar kamar haruto, setelah meletakan nampan yang dibawa ke atas nakas disamping ranjang haruto.

"aku enggak seneng ko" ujar haruto.

Lalu setelahnya, haruto terlihat mencoba bangun dari tidurnya.

Yang mana dengan cepat, jeongwoo bergerak untuk membantu haruto duduk dan bersandar pada punggung ranjang.

"terus kenapa senyum lu kaya gitu?" tanya jaehee.

"makasih" ucap haruto pada jeongwoo yang membantunya.

"cuma mau senyum aja, memang enggak boleh?" lanjut haruto bertanya pada jaehee.

"lagian aku senyum juga, bukan senyum karena kamu yang ditarik jambang rambutnya sama bunda" tambah haruto.

Lalu tangannya bergerak untuk mengambil mangkuk bubur, yang mashiho bawakan.

Namun belum sempat tangannya meraih mangkuk itu, jeongwoo sudah mengambil alih mangkuk berisi bubur itu.

Lalu setelahnya, jeongwoo terlihat mengarahkan sesendok bubur ke arah mulut haruto, yang menerima suapan itu dengan senang hati.

"terus, lu senyumin apa?" tanya jaehee, yang kini duduk dikursi belajar milik haruto.

"senyumin jewu yang juga kena hukum bunda, padahal ruru yakin bunda tahu, kalau yang berisik itu cuma jeje" jawab haruto, setelah kembali mendapati suapan bubur dari jeongwoo.

Mendengar ucapan haruto akan alasan dirinya tersenyum, membuat jaehee dan juga jeongwoo terlihat tersenyum kecil.

Yang mana hal itu kembali membuat haruto tersenyum, menatap ke arah jeongwoo dan juga jaehee secara bergantian.

Lalu etelah itu, tidak lagi ada percakapan diantara ketiganya, karena jeongwoo yang memang jarang berbicara menyuapi haruto.

Juga haruto yang diam menikmati bubur, yang disuapi oleh jeongwoo.

Dan jaehee sendiri, yang terlihat tengah menikmati pemandangan manis antara jeongwoo dan juga haruto.

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
our sweet secret
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝

Our Sweet Secretحيث تعيش القصص. اكتشف الآن