Racun Ibu Suri

579 58 28
                                    

Cukup dirimu yang menjadi luka masa depanku dan menjadi madu masa lalu

***

"Hormat hamba, Yang Mulia. Ada gerangan apa Anda memanggil pelayan rendah seperti saya."

Selir Yuki memandang gadis itu sekilas. "Kau tentu sudah tahu, kalau Nara mati karena melindungi permaisuri. Sekarang, aku mau kau membalaskan dendammu padanya."

Jantung Nari terasa berdesir. "Apa maksud Anda, Yang Mulia?"

Mata tajam Selir Yuki lagsung menatapnya. "Bunuh dia dengan racun yang kau pelajari selama ini."

Tubuh Nari menegang. Ia langsung mengangguk paham. Ya, sudah lama ia menantikan saat-saat seperti ini. Membalaskan dendam atas kematian kakaknya.

***

Nari datang dengan satu teko teh yang telah ia beri racun keras yang membuat peminumnya bisa meninggal seketika. Karena keadaan dapur yang ramai, taka da yang menyadari jika dia telah menukar teh yang diperuntukkan untuk permaisuri dengan the beracunnya. Setelah membawa teh itu pergi, seulas senyum kemenangan menghiasi wajahnya. Bahkan, untuk membunuh wanita sok suci itu, bukanlah hal sulit. la jadi heran, bagaimana mungkin Selir Yuki dengan bala prajurit rahasianya tak bisa melumpuhkan wanita itu, padahal sebenarnya cara-cara bersenjata bisa dihindari.

Meletakkan tekonya di salah satu meja, Nari terdiam sejenak. "Sepertinya aku harus menunggu sampai wanita itu sekarat. Sayang sekali, kalau aku tidak melihat wajah menyedihkannya."

***

"Yang Mulia Ibu Suri datang!"

Lisa amat terkejut dengan suara keras dari depan. Tak lama kemudian, Ibu Suri memasuki kamarnya yang memang tidak dikunci. Lantas, Lisa langsung bangkit da membungkuk hormat. Namun, rupanya Ibu Suri tetaplah beliau yang selalu ceria. Tanpa canggung, wanita itu langsung mengajak Lisa mengobrol banyak.

"Selamat, Permaisuri. Akhirnya, Anda bisa mengandung

Kedua mata Lisa mengerjap bingung, la pikir, kehamilannya ini hanya rahasianya bersama Kaisar Lee dan seorang tabib, karena sesuai pesan dari kaisar sendiri, jika dia tidak mau mengambil resiko untuk membahayakan Lisa dan bayinya. Akan sangat berbahaya jika banyak pihak yang tahu keberadaan janin di dalam rahim permaisuri. Terlebih, pada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Pangeran Lee Sung dan pendukung Pangeran Lee Sung sendiri.

"Yang Mulia, bagaimana Anda tahu?"

"Tentu, Ibu Suri ini tahu. Bagaimana bisa nenek ini tidak tahu akan keberadaan cucunya."

Lisa tersenyum tipis. "Yang Mulia Kaisar Lee merahasiakan keberadaan janin ini. Katanya, akan berbahaya jika banyak orag yang tahu."

Ibu Suri menggenggam tangan Lisa. Dari mata keriputnya yang berkaca-kaca, tampaklah wanita itu dalam perasaan haru. Melihat ekspresi bahagia wanita tua itu, lantas menimbulkan perasaan hangat dalam dadanya. Rasa damai, bahagia. Apakah setiap kehamilan akan membawa perasaan yang campur aduk seperti ini?

"Ibu tua ini yakin, Kaisar Lee pasti akan membalas ketulusan cintamu, Nak. Sungguh, wanita seperti Selir Yuki tidak pantas bersanding dengan salah satu putraku."

Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Ibu Suri, serta merta membuat kening Lisa mengerut bingung. Ia hendak bertanya, tetapi urung karena pesan Kaisar Lee bahwa rahasia mengenai kelahiran Pangeran Lee Sung hanya milik tiga orang, termasuk dirinya. Terlepas Ibu Surimengetahui kebenarannya atau tidak, Lisa tidak memiliki hak untuk ikut campur.

"Permaisuri, ketahuilah! Ibu tua ini mengetahui rahasia besar kedua anak lelakinya sendiri. Saya terus mendesak Anda agar lekas memiliki putra dengan Kaisar Lee tentu sangat beralasan. Pangeran Lee Sung itu bukan anak Kaisar Lee, dia anak putra pertamaku, Pangeran Lee Han Bin."

The Queen Of Fantasia (Revisi)Where stories live. Discover now