Bersahabat Dengan Pangeran Kecil

5.5K 529 41
                                    

Pagi yang cerah. Bagaimana caramu mendeskripsikannya? Lisa tidak tahu bagaimana cara mendefinisikan kebahagiaan. Namun, ia tahu, meski saat ini ia tidak tersenyum, tetapi ia yakin jika dirinya amat bahagia.

"Arah jam dua!" teriak si mungil Lee Sung berlagak bak siap berperang dengan pakaian lengkap khas seorang jenderal, tetapi dijahit khusus dengan ukuran lebih mungil. Tentu, menyesuaikan postur tubuh mungilnya.

"Hiyat ...!" Lisa mengayuhkan pedangnya melingkar ke arah yang diteriakkan Lee Sung.

Si mungil berjalan dengan langkah tegap seperti baris berbaris para prajurit yang sering ia lihat berlatih di area militer. Ia sengaja mengeraskan rahang agar terkesan sangar seperti jenderal perang sungguhan.

"Serangan melingkar puting beliung ...!" teriak Lee Sung sangat lantang hingga membuat wajah putih terkesan pucatnya seketika memerah.

Mendengar teriakan yang malah seperti tikus terjepit itu, sontak membuat Lisa menghentikan latihan pedangnya. Gadis itu menatap heran ke arah Lee Sung, seraya menurunkan pedang kayu di tangannya.

"Interuksi macam apa itu?"

"Mengapa Anda berhenti? Seorang prajurit tidak boleh berhenti tanpa seizin jenderal, atau harus dihukum!"

"Ya! Kau tidak memberi interuksi dengan benar, anak kecil! Mana ada serangan melingkar puting beliung?!"

Mulut mungil Pangeran Lee Sung sontak mengerucut. "Apa salahnya, jika aku membuat interuksi baru? Kau tahu, ini pasti terlihat menarik!" Pangeran Lee Sung mengangkat kedua ibu jarinya ke udara, tetapi tetap mempertahankan wajah datar.

Melihat tingkah Pangeran Lee Sung yang kian hari mulai makin aneh gara-gara istilah kekinian dari abad 21 itu seketika membuat Lisa terkekeh.

Anak itu terlalu bersemangat mempelajari segala hal baru tentang ia dan dunia asalnya. Namun, ketika kosa kata gaul yang meluncur dengan polosnya dari mulut bocah itu, tiba-tiba telinga Lisa terasa geli.

"Kau membuat interuksi, tapi tidak mengajarkannya pada prajuritmu. Itu namanya penipuan!"

"Seharusnya mereka tahu! Buktinya, ketika Jenderal Wang memberi interuksi yang aku tidak tahu, para prajurit itu bisa tahu."

Pembelaan dari anak berusia empat tahun itu seketika membuat Lisa kembali terkekeh. 

"Tidak semua yang kau lihat itu sesuai dengan apa yang kau pikirkan, Pangera Lee Sung." Lisa berjalan mendekati si kecil, lalu mengusap lembut kepalanya. "Mari kita istirahat!"

"Eh? Apa-apaan ini? Prajurit tidak boleh menyentuh kepala jenderal. Itu sangat tidak sopan! Oh, dan prajurit tidak boleh istirahat sebelum diperintahkan oleh jenderal."

"Ya! Kau pikir, berbicara dengan membentak pada orang tua itu sopan?!"

"Ya! Kau juga membentakku!"

"Hah?!" Kedua mata Lisa dibuat terbelalak dengan tingkah Pangeran Lee Sung.

Sudah Lisa tekankan sejak dulu, anak ini memang sudah terlalu banyak terkontaminasi adegan kasar pelatihan militer para prajurit. Dalam hati, Lisa hanya bisa meruntuki didikan Kaisar Lee yang tidak menyesuaikan tempat dan kondisi.

Pangeran Lee Sung masih berusia empat tahun. Adegan penuh kekerasan seperti perkelahian dan bentakan, tentu bukan hal yang pantas diterima anak seusianya.

"Baiklah, terserah kau!" Pada akhirnya Lia 'lah yang harus mengalah karena ia merasa masih waras untuk berkelahi dengan anak kecil.

Pangeran Lee Sung segera bersiap tegap. "Siap ...! Gerak!"

Dengan lemas dan setengah hati, Lisa mengikuti sikap tegap si kecil.

"Istirahat ...! Gerak!"

Anak itu kemudian memutar barisan, dan berjalan tegap sekali sebelum akhirnya melangkahkan kaki normal sebagaimana manusia kebanyakan.

The Queen Of Fantasia (Revisi)Where stories live. Discover now