Rencana Busuk

7.9K 711 28
                                    


Pasar malam. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar tempat itu? Ramai, penuh permainan dan wahana, banyak kios kuliner, dan bianglala. Bukan, begitu? Namun, bagaimana jika rasanya mengunjungi pasar malam pada zaman dinasti? Hal yang mungkin sama sekali tidak pernah terpikirkan, bahkan bagi Lisa kendatipun kakinya telah sempurna menapaki jalan kecil di area pasar malam rakyat tersebut.

Manik mata Lisa berbinar, memandang kagum apa yang dilihatnya. Banyak hal yang baru diketahui Lisa, mulai dari sepeda kayuh terbuat dari kayu, mainan-mainan kecil terbuat dari bambu dan kain, lentera cantik diisi kunang-kunang, berbagai macam tusuk rambut dan perhiasan dari emas, mutiara dan giok, tak lupa kain-kain sutera bermotif indah, juga makanan-makanan yang beraroma harum dan menggiurkan. Sebenarnya, masih banyak lagi hal yang ada di sini, tetapi Lisa tidak mungkin menyebutkannya satu-satu. Di sepanjang ia melangkahkan kaki, lampion-lampion berbentuk unik dan warna-warni mengiringi decakan kagumnya.

"Yang Mulia, apakah Anda ingin membeli sesuatu?" tanya Selir Yu, menatap Lisa diiringi senyuman.

Kontan saja, Lisa langsung mengangguk antusias dan menggandeng tangan Selir Yu, menariknya girang menuju salah satu kios yang menjual berbagai perhiasan dari emas, mutiara, dan giok.

"Aku ingin membeli satu!" pekik Lisa, menyunggingkan senyum terbaiknya.

Sungguh, rasanya seperti ia kembali ke masa kecil yang penuh keceriaan dan bebas tanpa beban. Menatap penuh binar, Lisa mengamati benda-benda mungil nan indah itu. Sayangnya, sulit sekali baginya untuk memilih satu benda yang menurutnya terbaik, karena semua perhiasan ini teramat cantik untuk tidak dibeli. Lisa ingin membeli semuanya. Namun, seketika ia teringat sesuatu, senyumnya luntur, menatap sedih Selir Yu yang tampaknya juga memilih.

"Selir Yu, bagaimana aku bisa membelinya? Aku bahkan tidak memiliki uang."

Apakah tergkesan bodoh, jika Lisa berpikir ketika mengaduk sakunya, ia akan mendapatkan uang secara ajaib? Bodohnya, Lisa benar-benar melakukannya, tetapi hasilnya tidak ajaib.

Selir Yu menoleh, lalu tersenyum. "Belilah sesuka hatimu, Permaisuri. Saya akan membayarnya, Anda tidak perlu khawatir."

"T-tapi―"

"Jangan sungkan!" Mengambil sebuah bungkusan dari sakunya, yang menimbulkan bunyi gemericik ketika digenggam, Selir Yu menyerahkan bungkusan kain itu pada Permaisuri Aerin. "Anda bisa membelanjakannya semua."

Lisa menerima bungkusan yang dikiranya uang itu dengan cepat, langsung membukanya dan seketika dibuat tercengang. Ia menatap Selir Yu dengan mata membulat tak percaya.

"Ini, 'kan emas?"

"Uang yang ada di kerajaan hanya berupa perak dan emas, Permaisuri." Selir Yu terkikik geli melihat reaksi takjub sosok di hadapannya. Sejujurnya, ia tak menyangka jika hilang ingatan yang diderita Permaisuri Aerin akan separah ini, sampai lupa bentuk mata uang kerajaan.

"Oh ...." Lisa manggut-manggut. Wajahnya sontak kembali ceria, mengangkat bungkusan itu tinggi. "Aku siap menghabiskannya!"

Selir Yu langsung tertawa. Mereka pun kembali memilih apa yang ingin dibeli. Setelah mengunjungi banyak kios, mulai dari penjual perhiasan, kain sutera, gerabah dan berbagai karya ukir. Lama berkeliling, perut Lisa mulai keroncongan, merasa lapar. Pandangannya kini mulai tidak fokus pada ucapan Selir Yu, ia malah asik mengamati jajanan-jajanan yang dijual, tampaknya semua terasa nikmat. Lisa ingin makan.

The Queen Of Fantasia (Revisi)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin