1001 Kekejaman Istana

16.8K 1.4K 181
                                    


Enjoy

***

"Yang Mulia Selir Yu, ada berita buruk dari istana permaisuri." Kasim kepercayaan wanita yang dipanggil dengan gelar Selir Yu itu datang dengan tergopoh.

Sedangkan wanita anggun yang tengah menuangkan teh ke dalam cangkirnya itu langsung menghentikan kegiatannya, menatap orang kepercayaannya penuh tanda tanya.

"Ada kabar apa, Kasim? Sepertinya ini adalah berita besar." Selir Yu menaruh kembali tekonya di atas meja. Memperhatikan penjelasan kasimnya dengan seksama.

"Ampun, Yang Mulia, istana Permaisuri Aerin diserang oleh pemberontak. Padahal kabarnya baru tadi pagi Yang Mulia Permaisuri Aerin sadar dari komanya."

"Apa? Bagaimana bisa terjadi? Aku ... aku harus ke sana!" Selir Yu hendak bangkit, namun Kasimnya langsung melarang.

"Tidak, Yang Mulia. Keadaan Anda 'lah yang seharusnya Anda prioritaskan. Jika para pemberontak saja berani menyerang istana permaisuri, lalu bagaimana dengan Anda yang hanya di posisi selir? Anda tidak memiliki hubungan baik dengan para selir lain, jadi jangan terlalu menunjukkan kepemihakan Anda. Lagipula, biarkanlah saya saja yang mencari informasi tentang keadaan Permaisuri Aerin. Cukuplah Yang Mulia Selir Yu di sini menunggu informasi dari saya."

Selir Yu pun mengangguk dengan penuh keterpaksaan, memilih menuruti perkataan kasim untuk mengurungkan niatannya. Ia kembali duduk, meski perasaannya sangat gelisah. "Baiklah. Aku tunggu kabar baiknya, Kasim. Dan kumohon, jangan ragu untuk menolong Permaisuri Aerin."

***

Di sebuah tempat rahasia dengan pencahayaan temaram, beberapa orang berpakaian mewah khas pejabat dan selir mengadakan pertemuan. Tampaklah beberapa kali mereka tertawa penuh kemenangan setelah apa yang mereka rencanakan sepertinya berjalan dengan sempurna.

"Haha ... aku tidak menyangka, menyingkirkan wanita sialan itu akan semudah ini," ujar salah satu dari wanita yang ada di sana disusul cairan soju yang langsung ditandaskannya sekali tegak. Selir Yuna tertawa terbahak-bahak melihat kemenangan telak di pihak mereka.

"Astaga, Yang Mulia ... Permaisuri Aerin adalah Permaisuri paling lemah dari seluruh kerajaan yang ada di muka bumi ini. Seandainya Anda mengizinkan, sudah sejak dulu saya akan menyingkirkannya," balas salah satu Menteri dengan mata berkilat penuh kelicikan.

Mendengar penuturan dua orang yang ada di pihaknya, seorang wanita dengan pakaian paling mewah itu menatap seluruh hadirin yang ada di sana tajam, penuh peringatan. Selir Yu Ki, wanita yang kedudukan kekuasaannya setara dengan Permaisuri Aerin itu memberi penegasan pada semua sekutunya untuk tidak meremehkan musuh. Terlebih, Permaisuri Aerin memiliki penyokong dukungan dari Ibu Suri dan selir baru di istana. Meski hampir sembilan puluh persen penguasa di istana menjadi sekutunya, tetap saja, Selir Yu Ki tidak rela jika Permaisuri Aerin memiliki dukungan meski hanya satu orang. Atau bahkan satu pelayan. Ia tak ingin Permaisuri Aerin mendapatkan perhatian dari siapa pun di istana ini.

"Dia memang lemah. Tapi ... jangan ragukan otaknya. Jangan terburu-buru merayakan kemenangan yang masih semu ini. Apakah kalian tidak pernah berkaca? Permaisuri Aerin selalu selamat dari bidikan kita." Mata Selir Yu Ki menajam. "Jadi, apa yang harus aku lakukan pada kalian jika bidikan kalian meleset lagi, hm?"

Semua orang langsung terdiam mencerna ucapan wanita yang paling mereka hormati itu. Seketika mereka langsung menunduk ketakutan karena Selir Yu Ki tidak pernah main-main dengan ucapannya.

The Queen Of Fantasia (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang