I'm Back To My World

9.8K 646 48
                                    

Sebuah cahaya putih menyilaukan, membawa sosok gadis yang terbaring di atas brankar rumah sakit itu menemui kesadaran. Perlahan, bulu mata lentik itu mulai mengerjap ragu, jari-jari tangannya pun mulai bergerak kecil, menandakan kalau pemilik tubuh itu benar-benar hendak terbangun dari tidur panjangnya.

"Aerin, kau sudah bangun?"

Suara itu ... sepertinya Lisa kenal. Ingin rasanya segera membuka mata bimulatnya lebar-lebar. Namun, kepalanya masih terasa amat pening, berat. Seperti ditusuk-tusuk dengan jarum jahit.

Ketika silau cahaya lampu LED menyilau, kedua matanya kembali menyipit. Sekuat tenaga ia berusaha membuka mata. Setelah kiranya menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam retina mata, ia dibuat kebingungan dengan suasana serba putih yang tertangkap penglihatannya. Lisa mencium bau obat-obatan menyengat, khas, tetapi amat ia benci.

"Hei ...," panggil lembut suar berat dari samping.

Masih dengan dunia yang tampak samar, Lisa menolehkan wajah. Ketika sosok wajah tampan dengan model rambut dandy khas pria Korea abad 21, yang amat familiar di ingatan pun penglihatannya, kedua alis Lisa dibuat bertautan heran. Apakah ini mimpi?

"Kang Ri?"

Pria yang dipanggil Kang Ri itu tersenyum lega. "Huft ... kupikir kau kenapa-kenapa, Aerin."

Kening Lisa mengerut bingung. "Aerin?"

Mendengar ucapan kebingungan sosok gadis di hadapannya, kedua mata Kang Ri langsung mengerjap beberapa kali, khas pria itu ketika sedang bingung.

"Jangan bilang yang ini ratu dari kerajaan imajinasi!"

"Kang Ri, ini aku, Lisa," jelas Lisa parau.

Pria itu tampak terkejut, spontan kedua tangannya langsung menangkup pipi tembam sahabatnya itu. "Lisa, benarkah ini dirimu?"

Lisa mengedipkan matanya, disusul lelehan hangat yang merembes dari ujung matanya. Gadis itu menangis, haru akan pertemuannya kembali dengan sahabatnya.

"Kang Ri, aku merindukanmu!" Suara Lisa bergetar di akhir kalimatnya. Merentangkan tangan, membuka diri untuk pelukan hangat yang amat ia rindukan dari sosok pria di hadapannya.

Tak hanya Lisa, Kang Ri pun merasakan hal yang sama dengan gadis itu. Lantas, disambutnya tubuh mungil itu ke dalam rengkuhan hangatnya. Mungkin, bagi seorang pria, menangis adalah hal memalukan. Bahkan, dirinya sendiri adalah sosok yang anti menangis. Namun, kali ini berbeda. Tanpa mampu ditahan, sebutir cairan bening meluncur bebas dari sudut mata sipitnya.

Dipeluknya tubuh mungil itu erat, mengelus punggung dan rambut panjang itu penuh kasih sayang. Kang Ri memejamkan matanya, menikmati kerinduan mendalam setelah kebingungannya dengan segala hal yang menimpa sahabatnya, Lisa.

"Aku juga merindukanmu, Lisa."

***

Kang Ri dibuat keheranan ketika melihat Lisa menghabiskan makanan rumah sakit sekali lahap, padahal ia tahu kalau Lisa adalah tipe gadis yang amat membenci rumah sakit. Bahkan, dulu setiap usai periksa kesehatan, Lisa akan kehilangan mood makannya seharian penuh. Tentu, Kang Ri orang pertama yang akan mengomelinya karena jadwal makan Lisa yang sering terlambat.

Namun, apa yang di hadapannya sekarang amat berbeda. Setelah beberapa waktu sebelumnya tiba-tiba Lisa mengaku menjadi seorang permaisuri dari negeri antah berantah, sekarang dia malah menjadi Lisa yang doyan makan.

"Pelan-pelan, Lis." Kang Ri terkekeh geli.

"Aku kangen MSG, setelah ini kita ke restoran, yuk!" Sambil menyeruput kuah sayur bening hingga tetes terakhir, aksinya itu ditutup dengan menjilat bibir, puas.

The Queen Of Fantasia (Revisi)Where stories live. Discover now